Meski sebelumnya sudah mendatangi pemain sepak bola berskill Eropa, kedatangan Cristiano Ronaldo di musim kompetisi 2022-2023 adalah yang paling fenomenal, sekaligus seabgai tonggak hingar bingar Liga Profesional Arab Saudi.
Arab Saudi bukan hanya mengagetkan dengan menggaet pemain berskill dan mempunyai reputasi seperti Ronaldo, tetapi juga berani merogoh kocek sangat dalam. Pemain timnas Portugal ini digaji 174 Juta Poundsterling per tahun, atau sekitar Rp 3,2 Triliun. Angka yang sangat fantastis. Terlebih bagi pemain yang sudah berada di penghujung karir.
Ronaldo memang gagal membawa klubnya Al-Nassr menjadi Juara Liga. Namun kedatangan mega bintang dunia Sepakbola ini tetap saja sangat berpengaruh. Ada Ronaldo's efect bagi industri Sepakbola Arab Saudi.
Menurut Kepala Operasional Saudi Pro League, Carlo Nohra, setelah kedatangan Ronaldo ada 140 negara yang mengambil hak siar kompetisi. Karenanya pendapatan Liga pun berlipat sampai 650%.
Memasuki musim kompetisi 2023-2024 banyak yang memperkirakan akan ada kegilaan selanjutnya dari Liga Arab Saudi. Kegilaan itu adalah rencana merekrut seteru Ronaldo di lapangan hijau, Lionel Messi. Kapten Tim tango yang baru saja membawa Argentina Juara Dunia 2022 di Qatar.
Arah terjadinya transfer gila-gilaan sudah mulai tercium. Bukan hanya karena ada negosiasi antara Messi dengan salah satu Klub Arab Saudi, tetapi nilai transfernya pun sudah beredar luas.
Al-Hilal, salah satu klub terkemuka Liga Arab Saudi sudah siap mentransfer Messi dari Paris Saint Germain dengan nilai kontrak mencapai 522 Juta Poundsterling atau sekitar Rp 9,7 Triliun. Tiga kali lipat lebih dari uang yang dikeluarkan Al-Nassr untuk Ronaldo.
Namun seperti yang sudah diketahui, Messi tidak jadi ke Riyadh. "La Pulga" lebih memilih menghabiskan karirnya di Liga Amerika bersama Inter Miami. Messi menerima pinangan klub milik David Becham dengan gaji 62 Juta Dollar Amerika atau sekitar Rp 929 Miliar setahun. Diluar bonus dan tambahan penghasilan lainnya.
Namun kegagalan mendatangkan Messi bukan hanya tidak menghentikan rencana Arab Saudi mendatangkan pemain sepak bola dunia, tetapi justru mengungkap rencana besar Arab Saudi dalam menghidupkan industri sepak bolanya. Mendatangkan Messi bukan rencana besar, tetapi hanya bagian dari rencana yang lebih besar.
Adalah Public Investment Fund (PIF) yang memulai langkah gigantik Arab Saudi dalam Industri sepak bolanya. PIF mengakuisisi kepemilikan 4 klub utama Liga Pro Arab Saudi, Al-Nassr, Al-Hillal, Al-Ittihad dan Al-Ahli. Keempat klub yang berbasis di dua kota utama Saudi, Jeddah dan Riyadh, menjadi milik PIF yang selama ini menjadi pendorong transformasi Arab Saudi.