Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Maroko vs Belgia 2-1; Bergembiralah Seperti Orang Maroko Meski Untuk Hari Ini Saja

29 November 2022   09:08 Diperbarui: 29 November 2022   09:11 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maroko vs Belgia 2-1; Bergembiralah Seperti Orang Maroko Meski Untuk Hari Ini Saja

Entah apa yang ada di benak Munir Mohammedi, penjaga gawang Maroko. Apakah dia mengikuti instruksi pelatih, atau memang mengikuti instuisinya saja ketika pertandingan memasuki menit-menit akhir.

Setelah Munir memegang bola, Munir tidak menginisiasi build-up serangan dari bawah dengan mendistribusikan bola ke bek seperti biasa. Tapi Munir menendang bola jauh kedepan sampai melewati 2/3 lapangan. Di 1/3 lapangan depan,  Zakaria Aboukhlal menyambut bola dengan sundulan kepala dan bola jatuh di kaki rekannya, Hakim Ziyech. Pemain Chelsea yang dikenal memiliki pergerakan eksplosif di sisi kanan penyerangan ini, langsung saja menggiring bola dengan cepat merangsek lini pertahanan Belgia.

Ketika memasuki kotak pinalti, orang menyangka bahwa Ziyeck akan langsung melakukan shooting keras ke gawang untuk mencetak gol. Tapi Ziyeck sepertinya sadar bila hal itu dia lakukan, maka bola akan melambung diatas mistar gawang. Karena posisi badannya sedang tidak seimbang. Karenanya ketika sudah beberapa meter lagi mendekati tiang gawang, Ziyeck tiba-tiba melakukan cut-back. Tanpa melihat, bola dikembalikan ke belakang tepat ke posisi Zakaria Aboukhlal yang sedang berdiri. Hasil selanjutnya sudah diketahui. Pemain muda berusia 22 tahun dan bermain untuk klub tidak cukup familiar, Toulouse, menaklukan Thibaut Courtois. Penjaga gawang Real Madrid yang disebut sebagai salah satu penjaga gawang terbaik dunia saat ini.

Sebetulnya tanpa gol Aboukhlal di menit Ke-92 ini, Maroko tetap unggul atas Belgia. Pada menit Ke-73, Sabiri mencetak bola melalui tendangan bebas dari sudut yang sangat sempit dan tidak mungkin. Meski gol tersebut dicatat atas nama Saiss karena bola sedikit tersentuh olahnya, tapi tendangan bebas Sabiri dari kiri gawang Curtois adalah tendangan yang sangat ciamik. Sudutnya sangat sempit dan jarang yang bisa melakukan itu.

Namun sebagaimana yang terlihat, gol dari Zakaria Aboukhlal seperti segalanya. Menjadi penutup pertandingan yang sangat manis bagi Maroko, dan kejadian pahit bagi Belgia. Kevin De Bruyne dkk tersungkur ditangan Ziyeck dkk. Tim besar Eropa, dikalahkan tim Afrika.

Usai pertandingan, Curtois terlihat tidak bisa lagi menahan kegeraman. Sambil berjalan menuju ruang ganti, mantan penjaga gawang Chelsea terlihat meluapkan kemarahan dengan memukul bilik official pertandingan. Di ruang ganti tiga pemain utama Belgia, Hazard, Kevin De Bruyne dan Verthongen bersitegang. Keempat orang ini, adalah pemain-pemain utama di posisinya masing-masing. Curtois penjaga gawang, Vertonghen bek, De Bruyne pemain tengah dan Hazard sebagai striker. Sementara di Brussel Ibukota Belgia, diberitakan fans Belgia marah besar sampai membuat kerusuhan dengan membakar bendera Maroko.

Sebaliknya bagi Maroko. Ini adalah malam penuh suka cita. Didalamnya tidak hanya ada perayaan, tapi pernyataan yang kerap tidak bisa diungkap dengan kata-kata.

Bagi Hakim Ziyech yang malam itu terpilih sebagai Man of The Match, ini adalah malam unjuk diri. Ziyeck menunjukan kepada Thomas Tuchel dan Graham Potter bahwa kedua pelatih Chelsea itu telah melakukan kesalahan besar. Kedua pelatih yang banyak memarkir Ziyeck di bangku cadangan, bukan hanya sudah mengabaikan potensi dirinya, tapi juga konstribusinya selama ini terhadap Chelsea. Karena bagaimanapun Ziyech adalah bagian dari Chelsea ketika tim ini mengangkat trofi Liga Champions tahun lalu. Terbukti, memasuki musim kompetisi sekarang Chelsea keteteran. Jangankan mengejar Manchester City yang tidak berhenti memperkuat tim, bersaing dengan Manchester United yang baru siuman saja tidak mampu.

Malam ini juga malam unjuk diri Ziyech bagi Manajer Sepakbola terbaik dunia tahun ini, Paolo Maldini. Maldini bisa dianggap sudah melakukan strategi transfer jitu bagi AC Milan dengan mendatangkan pemain-pemain seperti Maignan, Tomori atau Theo Hernandez. Tapi Maldini salah ketika memutuskan Ziyeck. Keputusan Maldini tidak melanjutkan negosiasi transfer Ziyeck karena uang nya dipakai untuk transfer Charles De Ketelaere terbukti keliru. Sektor kanan yang selama ini menjadi titik lemah serangan AC Milan dan rencananya akan diisi Ziyeck, tidak membaik. Sementara De Ketelaere yang katanya pemain versatile dan bisa dioperasikan di sayap kanan, juga tidak kunjung menunjukan performa yang diharapkan. Bahkan di Piala Dunia sekarang, De Ketelaere adalah pemain cadangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun