Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Covid-19 di Indonesia: Perbaikan Pengelolaan Mandeg di Etik

26 Agustus 2021   07:34 Diperbarui: 26 Agustus 2021   07:36 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tempo 23 Agustus (Dok. Pribadi)

Karena tidak jelas tolak ukur. Sementara secara etis kemanusiaan, ide itu seperti tidak menghargai nyawa masyarakat. Entah berapa ribu orang yang sudah kehilangan orang tua, anak dan sanak saudaranya karena Covid-19.

Mungkin terakhir yang membuat banyak orang jengkel adalah maraknya baligho-baligho politisi yang sedang mempersiapkan diri untuk Pemilu 2024. Sehingga tidak salah bila netizen mengatakan fenomena netizen itu dengan satu rangakain kalimat "Pandemi belum berakhir, Pemilu sudah dimulai". 

Rumitnya lagi, bila kita kembali kepada laporan majalah Tempo diatas, semua itu dilakukan politisi atas dasar restu dan perintah dari Pak Lurah alias Pak Presiden.

Kalau sudah berkaitan dengan etik menghadapi pandemik ini, kita pun jadi gelap. Tidak tahu harus berbuat apa. Mungkin satu-satunya yang bisa kita lakukan hanyalah mengelus dada. Setelah menghindar dan mampu untuk tidak mengeluarkan keluhan dan caci maki di media sosial.

 

Tempo 23 Agustus (Dok. Pribadi)
Tempo 23 Agustus (Dok. Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun