Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keseimbangan Jumlah Kata dalam Quran

12 Juli 2019   07:35 Diperbarui: 12 Juli 2019   07:48 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ketika membahas bukti otentik kebenaran Quran, Prof. Quraish Shihab dalam buku "Membumikan Al-Quran, mencoba membahasnya dalam satu sisi yang terlihat sangat remeh, tapi sebetulnya memerlukan penelitian yang sangat mendalam untuk mengetahuinya.

Mengutip pendapat Abdurrazaq Nawfal dalam Al-I'jaz Al-Adabiy fi Al-Quran, Prof. Quraish Shihab menguraikan tentang adanya keseimbangan yang sangat serasi antara kata-kata yang digunakannya, seperti keserasian jumlah dua kata yang bertolak belakang.

Keseimbangan itu misalnya terlihat ketika menghitung jumlah bilangan kata dengan antonimnya. Contohnya, kata Al-hayah (Hidup) dan al-mawt (mati), sama-sama diungkap sebanyak 145 Kali. Kata Al-naf' (manfaat) dan al-madharrah (mudarat) masing-masing disebut sebanyak 50 Kali. Kata Al-har (panas) dan al-bard (dingin) masing-masing ada 4 Kali.

Begitu juga bila dilihat dari segi jumlah bilangan kata dengan sinonimnya/makna yang dikandungnya. Kata Al-harts dan Al-Zira'ah (membajak/bertani) masing-masing ada 14 kata. Al-'ushb dan al-dhurur (membanggakan diri/angkuh) masing-masing disebut sebanyak 27 kali.

Keseimbangan jumlah kata itu akan kita temukan juga bila melihat pada kata yang menunjuk pada akibatnya, seperti kata Al-Infak (infak) dengan Al-Ridho (kerelaan) yang berjumlah 73 kata, jumlah bilangan kata yang menunjuk pada penyebab, seperti Al-Israf (pemborosan) dengan al-sur'ah (Ketergesa-gesaan yang berjumlah 23 Kali.

Mungkin yang menarik bagi saya adalah ketika menemukan keseimbangan jumlah kata pada kata-kata khusus. Misalnya adalah ketika Quran menyebut kata yawm (hari), kata-kata yang menunjuk pada utusan Tuhan juga kata langit.

Ada 365 kata yawm (hari) ketika disebut dalam bentuk tunggal. Jumlah ini selaras dengan jumlah hari-hari dalam setahun. Sedangkan ketika kata hari disebut dalam bentuk plural, ayyam atau yaumayni, jumlahnya hanya tiga puluh. Sesuai dengan dengan jumlah hari dalam sebulan.

Ketika Quran menunjuk kata-kata tentang utusan Tuhan, baik itu kata rasul (rasul), nabiy (nabi), basyir (pembawa kabar gembira), atau nadzir (pemberi peringatan), jumlah totalnya ada 518 kata. Seimbang dengan jumlah penyebutan nama-nama nabi, rasul, dan pembawa berita tersebut, yakni 518 kali.

Sementara ketika Quran menyebut bahwa langit ada "tujuh", penjelasannya pun juga diulangi sebanyak tujuh kali juga.

Oya, terkait angka 7 yang sering disebutkan Quran untuk menunjukan jumlah langit juga jumlah balasan kebaikan yang dilakukan seorang manusia, dalam tulisan lain pakar tafsir mengingatkan bahwa angka 7 tidak semestinya diartikan dengan jumlah 7 seperti yang kita fahami sekarang. Karena dalam kehidupan orang Arab dahulu, angka 7 itu adalah angka tertinggi yang bermakna sangat banyak, bukan berarti 7 secara kuantitas. 

Karenanya ketika Quran mengatakan balasan atas kebaikan itu 7 kali lipat, itu bermakna orang akan mendapat balasan yang sangat banyak dan tak terhingga atas kebaikan yang dia lakukan. Begitu juga tentang adanya 7 langit

Just my Two cents

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun