Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"A Taxi Driver", Aktor Perubahan Itu Bisa Siapa Saja

12 April 2018   11:37 Diperbarui: 12 April 2018   12:24 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika Jurgen Hinzpeter (Thomas Kretschmann) seorang wartawan Jerman mau masuk Korea Selatan, dia mesti menjelaskan identitas dirinya sebagai missionaris terlebih dahulu sehingga bisa masuk ke Korea Selatan.

Segala macam derita dan perjuangan masyarakat sipil Kota Gwang Ju memberikan hasil dan berdampak pada demokrasi di Korea Selatan, ketika Hinzpeter berhasil masuk ke Gwang Ju, merekam semua kekejaman militer, lepas dari kejaran militer Korea Selatan untuk kemudian mempublikasikan hasil investigasinya tersebut ke media di dunia. Liputan Hinzpeter terhadap kejadian di Gwang Ju, menjadi salah satu pilar berubahnya dinamika sosial politik di Korea Selatan dari yang represif ke arah yang lebih terbuka.

Hanya saja berbeda dengan empat film tentang media yang dikemukakan di awal tulisan ini, A Taxi Driver tidak hanya menggambarkan tentang upaya jurnalist untuk mengungkap kejadian di Gwang Ju, tetapi juga konstribusi masyarakat sipil dalam merubah dinamika sosial politik di Korea Selatan. Lebih spesifik lagi, film ini mengingatkan tentang seorang supir Taksi, juga beberapa supir taksi, yang mempunyai peran sangat besar sehingga media bisa mempublikasikan beritanya. Hinzpeter tidak akan pernah bisa mempublikasikan hasil investigasinya bila tidak dibantu soerang supir Taksi, Kim Man-Seob (Song Kang-Ho)

Ketika Hinzpeter mau memasuki kota Gwang Ju, dia tidak cukup dibantu rekannya di Korea, tetapi juga membutuhkan jasa seorang supir taksi. Gwang Ju yang diisolasi militer, tidak bisa dimasuki siapapun. Karena tentara memblokir jalan ke kota itu dari segala arah. Tetapi Man-Seob yang cerdik bisa mengantar Hinzpeter ke dalam kota Gwang Ju.  

Hinzpeter juga tidak bisa keluar dari Gwang Ju dan Korea Selatan bila tidak karena keberanian Man-Seob, seorang supir taksi, dan rekan-rekannya sesama supir taksi. Dunia tidak cukup membutuhkan Hinzpeter seorang jurnalis untuk mengetahui pembantaian di Gwang Ju, tetapi dia juga membutuhkan seorang supir taksi.

Film ini seperti ingin mengingatkan banyak orang bahwa diantara peran-peran besar yang banyak dilakukan orang dalam merubah sebuah keadaan, selalu ada peran yang terlihat kecil dan sering diremehkan, tetapi pada dasarnya sangatlah menentukan. Pada tahun 1980an ketika internet belum massif seperti sekarang, pengiriman gambar dan data oleh para wartawan tidak lagi semudah seperti sekarang. Butuh seorang supir taksi untuk menghadang blokadi militer yang sangat kuat dan refresif sehingga informasi Gwang Ju bisa diketahui dunia.

Hal lain yang membedakan dengan keempat film media sebelumnya, adalah dimensi manusiawi dari peristiwa ini. A Taxi Driver tanpa sungkan menggambarkan bahwa motif awal Man-Seob membantu Hinzpeter bukanlah karena heroisme ingin melakukan perubahan terhadap kehidupan di Korea Selatan, tetapi karena dia butuh uang untuk membayar uang sewa rumahnya yang sudah beberapa bulan nunggak. 

Kebetulan Hinzpeter menawarkan bayaran yang menggiurkan bila dia mau mengantarnya ke Gwang Ju. Sedangkan Man-Seob nya sendiri sebagaimana warga Korea Selatan umumnya, pada dasarnya tidak tahu apa sesungguhnya yang terjadi di Gwang Ju. Bahkan dalam banyak hal, Man-Seob cenderung mengatakan bahwa apa yang dilakukan masyarakat Gwang Ju adalah kekonyolan.

Respon masyarakat Korea Selatan terhadap A Taxi Driver sendiri sangatlah positif. Jang Hoon sukses membuat film Korea yang paling cepat ditonton penonton. Hanya dalam rentang waktu 5 hari, sudah 4 juta orang yang menonton film ini. 

Totalnya di tahun 2017 ada 7 juta penonton yang menyaksikan film ini. Raihan ini otomatis mencetak rekor baru sebagai film yang paling banyak ditonton pada tahun 2017.

Film yang menghabiskan biaya 15 Juta Won ini dianggap memiliki tiga komponen film yang bagus dan layak diapresiasi. Ketiganya adalah cerita yang hangat dan menarik, arahan yang rapih dan akting dari para pemainnya. Video dan Foto yang diambil Jurgen Hinzpeter dalam peristiwa perjuangan masyarakat sipil di kota Gwang Ju, juga dipublikasikan supaya bisa dinikmati masyarakat umum.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun