Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ulasan Film "Schindler's List"

18 Januari 2018   06:36 Diperbarui: 18 Januari 2018   17:30 2492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Slideplayer.com

Sebagai anak keturunan pengusaha, Schindler pastinya memang memiliki DNA seorang business man walaupun pada akhir hayatnya hidupnya bangkrut karena bisnisnya banyak yang gagal. Sebagai pebisnis, Schindler memang orang yang sangat taktis, pragmatis dan opportunis.

Ketika Nazi berkuasa, Schindler menjadi anggota Partai Nazi sehingga selalu menyematkan emblem Nazi di dadanya. Ketika Polandia ditaklukan dan banyak orang Yahudi dibunuh, Schindler membeli sebuah pabrik dengan harga murah, memanfaatkan orang Yahudi yang terancam dibunuh baik sebagai pegawainya maupun partner bisnis yang membiayai produksi pabriknya.

Pada saat itu Nazi memang mempunyai kebijakan untuk memisahkan antara orang Yahudi yang tidak produktif dan produktif. Orang Yahudi yang mempunyai pekerjaan seperti dosen, dipastikan akan dipisahkan dan diangkut ke kamp Yahudi yang kemudian akan dibunuh. Sementara orang Yahudi yang dianggap mempunyai skill, terampil dia akan diberi kartu biru atau sebagai pekerja. Dengan status itu, dia tidak hanya selamat dari ancaman kamp-kamp Yahudi yang mematikan, tetapi juga mempunyai pekerjaan dan makanan.

Schindler menyuap petinggi Nazi dengan uang, perempuan, pesta, vodka, berlian dalam menjalankan semua usahanya. Melalui segala bentuk suap yang dilakukannya, Schindler bukan hanya bisa membeli pabrik panci dengan harga murah dan menjalankannya sehingga untung berlipat-lipat, tetapi juga bisa merekrut orang-orang Yahudi yang mendapat kartu kerja biru untuk bisa bekerja di pabriknya. Bukan hanya itu, Schindler pun bisa menentukan Yahudi mana saja yang bisa mendapatkan kartu kerja baru dan bisa bekerja di pabriknya sehingga Yahudi tersebut selamat dari Hollocoust Nazi.

Perkembangan selanjutnya, Schindler tidak hanya memanfaatkan Yahudi Polandia sebagai pegawai di pabriknya, tetapi juga melindungi orang-orang Yahudi dari ancaman pembantaian Nazi dengan berstatus sebagai pegawai pabrik miliknya. Ketika pasukan SS akan mengevakuasi anak-anak untuk dibunuh karena dianggap kelompok masyarakat yang tidak produktif, Schindler menghalanginya. Schindler memarahi pasukan SS dan mengatakan kalau mereka adalah pegawai di pabriknya. Anak-anak akan berguna untuk mengelap dan memasang baut senjata yang berdiameter sangat kecil si pabrik senjata miliknya. Begitu juga dengan para wanita yang dianggap makhluk lemah dan tidak produktif.

Bukan hanya itu, di pabrik amunisi miliknya, Schindler ternyata memproduksi senjata-senjata tidak layak pakai bagi pasukan SS. Tetapi untuk tetap menunjukan bahwa pegawai pabrik nya orang produktif kepada Nazi, Schindler memalsukan catatan produksi pabriknya yang sangat besar. Cara Schindler ini tidak hanya membuat pegawai pabrik nya tetap terlindungi dihadapan Nazi karena mereka dianggap orang produktif, tetapi juga sudah membuat dia bangkrut. Kepala bagian akuntan yang sangat pintar, menyadari bahwa Schindler sudah menombok dan merugi dengan pabrik senjata miliknya itu.

Totalnya ada sekitar 1.200 orang Yahudi yang diselamatkan Schindler dari ancaman Nazi dengan menjadikan mereka sebagai pegawai di pabrik yang dia miliki. Schindler melakukan itu dengan menyuap para petinggi Nazi, bahkan melabrak pasukan Nazi yang tidak berani melawannya karena tahu bila Schindler punya kedekatan dengan petinggi Nazi. Bahkan bukan hanya menyuap dengan uang, permata, vodka dan pesta, Schindler juga membeli para orang Yahudi itu dari tangan petinggi Nazi. Orang-orang Yahudi yang dia beli dari tangan Nazi dan dijadikan pegawai di pabriknya itu, disebut Steven Spielberg sebagai Schindler's List dan dijadikan judul film yang dia buat pada tahun 1993.

Petinggi Nazi sendiri bukannya tidak curiga dengan aksi Schindler, tetapi beberapa kali Schindler ditangkap mereka tidak bisa membuktikan tudingan terhadap Schindler. Tentunya diluar uang yang dia jadikan sebagai alat suap ke petinggi Yahudi yang melindungi nya.

Ketika Jerman takluk pada pasukan sekutu dan berada dibawah otorisasi Uni Soviet, otomatis orang Yahudi selamat dan Schindler sebagai Nazi adalah orang yang tentunya diburu tentara Soviet. Schindler sempat berimigrasi ke Argentina untuk membangun bisnis nya dan kembali lagi ke Jerman, tetapi semua gagal. Bisnis Schindler bangkrut dan dia hidup dalam keadaan miskin.

Schindler yang Katholik, sangat dihormati orang Yahudi. Jenazahnya dimakamkan di sebuah pemakaman Mount Zion di Yerusalem dan selalu diingat dalam peringatan Yad Vashem, disematkan sebagai orang-orang baik di antara bangsa-bangsa dan diberi kehormatan menanam sebuah pohon di Avenue of the Righteous, jalan orang yang benar.

Oskar Schindler

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun