Meningkatkan Cara Berfikir Kritis Siswa terhadap Pembelajaran Fisika

Pendahuluan

Dalam kamus besar bahasa Indonesia menyatakan bahwa fisika merupakan  suatu ilmu mengenai zat serta energi seperti cahaya, panas, bunyi, dan lain sebagainya. Fisika merupakan ilmu yang fundamental. 

Sedangkan menurut Brockhaus, fisika merupakan pelajaran tentang kejadian alam yang dapat memungkinkan  untuk percobaan, penelitian, pengukuran apa yang didapat, berdasarkan  peraturan-peraturan umum, serta penyajian secara sistematis.

Ilmu fisika sangat amat berkaitan dengan ilmu-ilmu lainnya, maka dari itu fisika disebut sebagai ilmu yang fundamental. Dalam proses pembelajaran fisika di sekolah sangat diperlukan perhatian khusus agar tujuan dari pembelajaran fisika dapat tercapai dengan baik.  Peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan penerapan berbagai macam strategi pembelajaran, diantaranya dengan penerapan model dan metode pembelajaran. 

Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi, antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, siswa dan sumber belajar dalam mencapai tujuan pembelajaran. Yang menjadi masalah adalah bagaimana proses komunikasi itu berjalan dengan efektif, agar pembelajaran yang disimpulkan oleh guru dapat diterima dengan baik oleh siswa.

Sebagai pendidik harus mampu mengajak siswanya agar merasa tertarik untuk mempelajari fisika lebih lanjut sehingga dapat dirasakan keampuhan fisika dalam menjelaskan berbagai peristiwa alam, keindahan dan keteraturan alam serta penerapan fisika dalam teknologi. 

Tingkat keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran fisika dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi serta prestasi belajar siswa. 

Semakin tinggi pemahaman dan penguasaan materi serta prestasi belajar fisika, maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar dapat dipengaruhi oleh banyak faktor yang dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal. 

Faktor internal tersebut datang dari dalam diri siswa yang berupa pemahaman materi yang dimiliki siswa sangat kurang, keadaan jasmani, intelegensi, sikap, bakat, minat, motivasi siswa. Sementara faktor eksternal yang datang dari luar berasal dari guru pengajar, keadaan keluarga secara keseluruhan, metode mengajar, disiplin sekolah serta sarana dan prasarana belajar, kurikulum, lingkungan kelas, lingkungan sekolah dan sebagainya.

Faktor yang sering dialami siswa adalah pemahaman konsep dalam bidang fisika yang rendah disebabkan aktivitas siswa di kelas yang rendah seperti tidak memperhatikan penjelasan pendidik, tidak memahami materi sebelumnya sehingga sulit untuk menerapkan ke materi selanjutnya, kurang bertanya jika ada materi yang kurang jelas, komunikasi, antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, siswa dan sumber belajar dalam mencapai tujuan pembelajaran. Solusi yang dapat penulis berikan adalah dengan menggunakan metode pembelajaran SAVI (Somatic, Audio, Visual, Intellectually)

Pembahasan