Mohon tunggu...
Delia Puspitasari
Delia Puspitasari Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Kesehatan Masyarakat

Be yourself

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hipertensi pada Kehamilan

20 Januari 2020   00:01 Diperbarui: 20 Januari 2020   00:05 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hipertensi pada Ibu Hamil dapat menyebabkan kematian.  Mengapa demikian?

Hpertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah berada pada nilai 130/80 mmHg atau lebih dalam pengukuran selama dua kali atau lebih dengan jarak waktu sekitar 6jamm bahkan lebih. Hipertensi mrupakan salah satu penyebab pada utama kematian ibu, janin, maupun neonatus.  

 Ibu hamil yang sudah menderita tekanan darah tinggi (140/90 mmHg) sebelum hamil atau sebelum usia kehamilan 20 minggu disebut dengan hipertensi kronis. Kementerian Kesehatan menjelaskan bahwa hipertensi merupakan penyakit yang berbahaya, terutama apabila terjadi pada wanita yang sedang hamil. Hal ini dapat menyebabkan kematian bagi ibu dan bayi yang akan dilahirkan. Hipertensi dalam kehamilan atau yang disebut dengan preeklampsia, kejadian ini persentasenya 12% dari kematian ibu di seluruh dunia. Kemenkes tahun 2013 menyatakan bahwa hipertensi meningkatkan angka kematian dan kesakitan pada ibu hamil (Kemenkes, 2013). Hipertensi dapat terjadi pada 10% dari seluruh kasus kehamilan dan tergolong sering jika dibandingkan dengan masalah kesehatan lainnya. Kondisi ini bahkan dapat menimpa wanita hamil yang sebelumnya selalu memiliki tekanan darah normal.  

Hipertensi Dalam Kehamilan (preeklamsia dan eklampsia) adalah salah satu dari tiga penyebab utama kematian ibu  disamping perdarahan dan infeksi. Hipertensi ibu hamil dijumpai di negara berkembang maupun di negara maju, dan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) dalam seventh general programmer of work.

Untuk tahun 2009 sampai 2012 tercatat sebagai masalah ibu hamil di dunia. Di negara maju, hipertensi ibu hamil merupakan penyebab kematian maternal. Salah satu penyakit yang sering mengancam kehamilan adalah hipertensi dalam kehamilan. Penyebab langsung kematian ibu disebabkan oleh perdarahan (28%), preeklampsia  (24%), infeksi  (11%), komplikasi (8%), partus lama (5%), trauma obstetric (5%), emboli obstetric (3%).

Hasil dari SDKI(Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia) tahun 2012, menyatakan bahwa sepanjang tahun 2007-2012 kasus kematian ibu melonjak naik. Pada tahun 2012 AKI mencapai 359 per 100.000 penduduk atau meningkat sekitar 57% bila dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2007, yaitu sebesar 228 per 100.000 penduduk. Hal ini disebabkan karena terjadinya bumil risti (ibu hamil dengan risiko tinggi) yang salah satunya adalah terkena hipertensi dalam kehamilan (SDKI, 2012).

Menurut keterangan yang dilansir National Heart, Lung, and Blood Instutute, ada sejumlah hal yang menjadi penyebab tekanan darah tinggi pada Ibu hamil. Misalnya dari kondisi tubuh yang terlalu gemuk, hamil lebih dari satu janin, gaya hidup kurang aktif, mengonsumsi alkohol, merokok, hamil pertama, hamil saat usia lebih dari 40 tahun, dan mempunyai riwayat keluarga penderita preeklamsia, ginjal, atau darah tinggi kronis.

Risiko terkena tekanan darah tinggi akan lebih besar peluangnya ketika jarang bergerak selama hamil. Sebaiknya, tetap bergerak dengan cara berolahraga paling tidak 30 menit setiap harinya. Pengontrolan dapat dilakukan dengan memeriksakan diri ke dokter atau bidan. Tetapi, selain itu, juga perlu mengetahui hal apa saja yang dapat membantu mencegah tekanan darah tinggi selama kehamilan seperti: mengubah gaya hidup, kurangi stress, kurangi kafein, menjaga berat badan dan perhatikan asupan makanan jika sedang hamil.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun