Mohon tunggu...
delfa santoso
delfa santoso Mohon Tunggu... karyawan swasta -

seorang pembantu rumah tangga

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pelayanan Terburuk Building Management Kemang Village

26 Agustus 2015   16:10 Diperbarui: 26 Agustus 2015   16:10 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Saya di sini hanya ingin curhat, ntah curhatan saya ini sama dengan beberapa orang ato tidak, itu bukan urusan saya, akan tetapi jikalau tidak sama dan ingin menghujat saya, silakan posting koment untuk menaikkan rating saya.. ^_^ 

Di sini saya sekarang sedang bergelut dengan masalah yang terjadi di sebuah apartemen milik atasan saya yang kebetulan warga negara asing, yang terletak di lingkup mewah Kemang, Jakarta Selatan. Pasti sudah tidak asing lagi kalau mendengar atau membaca kata "Kemang", ya. Lokasi elite yang isinya 80% expatriat dari berbagai negara yang kebanyakan berasal dari negeri K-Pop itu.

Ya, atasan saya berasal dari negeri tersebut. Beliau membeli sebuah apartemen mewah untuk usaha beliau dan menyewakannya kepada expat lainnya sehingga bisnisnya berjalan lancar. Ngomongin bisnis pasti ngomongin duit ya, tapi itu bukan masalah yang mau saya angkat di sini.

Langsung ke pokok persoalan. Pada tahun 2013 atau bahkan sebelum itu, saya tidak tau pasti kapan permasalahan itu muncul karena saya belum bergabung dengan perusahaan atasan saya, ada permasalahan plumbing leak atau kebocoran pada saluran air. Pernah diperbaiki oleh pihak home care yang bekerja sama dengan Kemang Village dan mereka memberikan waktu 3 bulan garansi jika terjadi kesalahan dalam perbaikan tersebut. Alhasil hampir 3 bulan masa garansi itu berakhir, terjadi kebocoran lagi di bagian yang sama ditambah dengan bagian lainnya. Pastinya kami langsung komplain dong, karena masa garansi masih ada dan masih bisa diperbaiki kembali. Tapi sayangnya, pihak Home Care tidak melakukan apa-apa karena mereka merasa bahwa garansi sudah berakhir; dan jika ingin diperbaiki kembali harus membayar lagi. Pihak Building Management diam saja sampai setahun lebih dengan adanya laporan dari saya dan mantan sekretaris atasan saya melalui Call Center Kemang Village yang berada di Karawaci karena kami tidak puas dengan layanan yang diberikan oleh Home Care dan meminta pertanggungjawaban. Hebat ya, sampai ganti orang pun, tidak ada respon baik di kala itu.

Kemudian saya dan atasan saya memutuskan untuk pergi langsung menemui orang2 yang bekerja di Building Management, terutama orang yang diberi wewenang untuk menyelesaikan masalah plumbing leak ini. Setelah bertemu dengan orangnya, saya diyakinkan untuk tidak marah dan jangan sampai kecewa karena ada keterlambatan informasi dan banyaknya tugas yang harus dia selesaikan. Okelah dari situ saya mengerti juga kondisi dia soalnya kami sama-sama pekerja, jadi ada understanding diantara kami pada saat itu. Akan tetapi understanding itu hanya bertahan sampai di situ saja karena setelahnya, tidak ada apapun yang terjadi. Tidak ada satupun hal yang berubah kala itu. WTF!! dalam hati saya.

2 tahun berlalu, selama tahun 2014 banyak sekali perseteruan, ketegangan, dan caci maki antara saya, Call Center dan pihak Kemang. Banyak adu otot banyak adu mulut dan banyak sekali perbantahan yang terjadi di tahun 2014. Unit kami di Cosmopolitan Royal Suite akhirnya diperbaiki dengan 2 vendor. Yang pertama dari vendornya Kemang sendiri, dibagian tertentu mereka sangat baik kerjanya tapi di sisi lain yang terjadi kebocoran tidak dilakukan dengan baik karena apa, tidak melakukan prosedur yang benar menurut atasan saya yang kemudian menjadi bencana kembali karena bocor lagi dan akhirnya atasan saya memanggil vendor luar dan meminta ganti rugi terhadap Kemang Village karena terlalu lama menangani persoalan yang ada dan membuat furnitur kami berjamur dan tidak bisa digunakan kembali.

Setahun berlalu, saya berpikir sudah aman nih apartemennya, sudah tidak bocor2 lagi terutama yang dikerjakan oleh vendor luar. Akan tetapi, ternyata pekerjaan yang dilakukan oleh vendor Kemang Village dengan sangat rapi di tahun kemarin, bocor lagi di tahun ini. Duh Gusti, paringono sabar, saya bilang seperti itu dalam hati. Masa saya harus bertempur lagi di telepon, bertatap muka lagi dengan orang-orang menyebalkan yang "tidak punya telinga" di Building Management. Atasan saya sudah nge-push saya supaya cepat-cepat membereskan masalah ini. Baiklah, semoga tahun ini Kemang Village pelayanannya lebih baik dari tahun kemarin, saya bilang begitu dalam hati. Tapi kenyataannya tidak demikian.

Saya melaporkan kejadian ini dari bulan Maret tahun 2015 melalui prosedur yang seharusnya, yaitu melalui Call Center. Memang, saya belum melihat letak titik kebocoran yang baru, tapi saya tau dari atasan saya, letaknya sama dengan titik bocor yang diperbaiki tahun lalu. Mungkin titik bocor baru tidak jauh dari yang lama sehingga tetesannya mengenai lokasi yang sama yang diperbaiki tahun kemarin. Baru saja diperbaiki, masa bocor lagi, komplain saya ke pihak Call Center. Saat itu responnya cepat dan langsung diarahkan ke Home Care. Okelah pake Home Care, saya pikir begitu. Kemudian saya menunggu pihak Home Care memberikan estimasi biaya, dll dan ketika saya pelajari, ada banyak hal yang tidak saya mengerti bahasanya (mungkin nama bahan-bahan untuk perbaikan), dan ketika saya minta penjelasan, mereka dengan senang hati menjelaskan. Ketika estimasi biaya itu saya berikan ke atasan saya, beliau menolak mentah-mentah. Saya diberitahu itu kesalahan building management, masa saya yang harus bayar, kata atasan saya. Otomatis saya bertanya pada piihak home care untuk penjelasan lebih lanjut.

Pada saat Home Care menjelaskan titik bocor dan estimasinya, mereka memberitahu saya bahwa ada titik bocor lain dari unit atas dan tidak berani uthik-uthik pekerjaan tersebut. Mengapa? Karena bukan wilayah perbaikan mereka. Dan mereka pun berjanji untuk memberitahukan kebocoran tersebut pada pihak building supaya bisa dikerjakan terlebih dahulu sebelum memakai jasa Home Care. Saya pikir, ini sikap bijak yang instan yang keluar dari seorang Home Care. Dan terinspirasi dari sikap tersebut, saya pun membantu lewat Call Center. Singkat cerita, klaim yang saya laporkan bulan Maret mengenai kebocoran dari unit atas tidak digubris sampai bulan Agustus, disaat saya menulis artikel ini.

Saya heran, maunya apa to Kemang Village itu. Atasan saya sudah rutin bayar uang bulanan dan service charge tiap bulannya. Saya tau SOP Call Center sampai dimana. Hanya saja sistem kerjanya sistem komunikasi antara Call Center dan Building Management itu tidak bagus. Kalau ada rekaman suara penelpon, harusnya ada feedback apapun itu bentuknya, saya sangat menghormati itu. Bukan jawaban seperti "maaf Ibu, dalam sistem kami belum terdapat respon dari manajemen, saya bantu untuk melaporkan kembali kepada pihak berkaitan karena Ibu sudah banyak melapor tentang hal ini, saya tandai juga sebagai urgent ya bu". Setiap saya telfon, jawabannya seperti itu sampai panas kuping saya.

Ada yang bilang, sudahlah, ga usah telfon-telfon call center, ga ada gunanya, ga didengernya juga kan komplain kamu, udah kamu langsung aja ke kantor building manajemennya. Wih, sempat tuh terlintas dalam pikiran saya untuk mendatangi langsung kantornya. Tapi saya ga mau melakukan itu lagi; sya tidak mau kembali dari sana dengan tangan kosong. Kok bisa? Bukannya kalau ke sana bisa ketemu langsung sama jajaran karyawan ataupun Headnya? Siapa bilang segampang itu mereka? Pernah saya datang tanpa membuat appointment dengan mereka(gimana bikin janji, nomer mereka aja ga tau). Dan hasilnya saya tidak bisa ketemu langsung, saat itu saya kesal dan langsung bikin appointment dengan yang bersangkutan. Jangankan datang tanpa appointment, yang udah bikin appointment aja bisa gagal kok ketemuannya. Menyedihkan bukan. Apalagi saya dari Tangerang, jauh-jauh ke Kemang hanya untuk bertemu seorang manusia saja susahnya minta ampun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun