Mohon tunggu...
Deky Ahmad
Deky Ahmad Mohon Tunggu... Auditor - Keep Smile

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Randevu

4 Desember 2019   00:32 Diperbarui: 4 Desember 2019   00:50 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kelam berhak menyandang warna.
Daun pun boleh jatuh lebih awal mendahului musim, menyusul pesta ilalang di balik perdu.

Masih terasa meriah patah-patah yang teratur serta merdu sisa sendu diwajahmu sebelum paling.
Memotong minggu yang terlalu panjang.

Angin berkesiur menjemput mendung yang beringsut.
Bila gerimis, maka harus kupilah aroma petrikor dari semerbak parfummu semalam.
Satu kata untuk seribu bukti.
Adakah cinta perlu meski?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun