Mohon tunggu...
Deky Ahmad
Deky Ahmad Mohon Tunggu... Auditor - Keep Smile

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Idrak

15 Oktober 2019   18:13 Diperbarui: 15 Oktober 2019   18:14 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Keringat suku kata yang sibuk menata tiap bait ini akan ku titipkan pada mata-mata angin,
ke arah dimana kau ada.

Ia kendarai ombak,
lalu menyeretmu dari seberang selat,
ke tengah dadaku yang gemuruh.

Nyatalah matamu!

Dati langit dan biri lirikanmu,
telah kujarah puisi dingin yang membawaku pada gigil tak berkesudahan.

Nyatalah bibirmu!

Sebab membaca senyummu
meningkatkan keimananku
kepada surga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun