Mohon tunggu...
DK Putra
DK Putra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Katalis

mahakecil aku || setengah buih, separuh debu || buanglah sampah pada tempatnya!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hidup Selepas Kematian

25 Januari 2021   23:53 Diperbarui: 25 Januari 2021   23:56 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: pixabay.com | GABY STEIN)

Maut merenggut nyawa. Usia mesti usai.
Berpulang, suatu keniscayaan. Namun jiwa-jiwa itu, tak kenal binasa.
Mendiami segenap sanubari, hidup di Jantung Puisi.

Yang telah tiada, tidaklah hilang sepenuhnya. Nama mereka, terpahat merupa hayat. Berdegup dan bernafas. Menyala tiada padam. Melampaui batas umur, seluruh musim dan putaran zaman.
Abadi, sebebas alir udara mengarungi segala ruang dan waktu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun