Mohon tunggu...
Ikwan Setiawan
Ikwan Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Kelahiran Lamongan, 26 Juni 1978. Saat ini aktif melakukan penelitian dan pendampingan seni budaya selain mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Dosen dan Peneliti di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Gunungan, Kekuatan Kultural, dan Seruan Ekologis dari Lojejer Jember

26 Juni 2022   23:32 Diperbarui: 3 Agustus 2022   10:05 1912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga menunggu pembagian hasil bumi dari gunungan di Lojejer Jember. Dok. penulis

Arak-arakan dan warga yang melihat di pinggir jalan. Dok. penulis
Arak-arakan dan warga yang melihat di pinggir jalan. Dok. penulis
Maka, pilihan untuk menghadirkan ragam elemen masyarakat dalam arak-arakan gunungan di Lojejer merupakan usaha strategis dan kreatif untuk mengajak ribuan warga yang memenuhi sepanjang jalan memperkuat keharmonisan agama dan budaya. 

Itulah modal dasar untuk menanggulangi penyebaran paham-paham yang berbahaya buat masyarakat seperti radikalisme dan fundamentalisme yang mengarah kepada terorisme. 

Artinya, masyarakat dan bangsa ini sejatinya memiliki modal dan kekuatan untuk mencegah berkembangnya paham-paham tersebut, tinggal bagaimana mengemasnya sehingga publik bisa memperkuat kesadaran dengan riang gembira, tidak dogmatis.

Kalau secara rutin, setahun sekali masyarakat disuguhi ritual seperti ini, mereka akan mendapatkan makna-makna kebaikan dan manfaat yang berkaitan dengan tatanan dan jalan kehidupan. 

Warga menunggu arak-arakan di pinggir jalan. Dok. penulis
Warga menunggu arak-arakan di pinggir jalan. Dok. penulis
Tentu, perlu juga diperkaya degan kegiatan budaya dan agama yang lain. Warga masyarakat tidak akan mudah terpengaruh oleh ajakan-ajakan yang dilumuri dalil agama tertentu untuk memusuhi umat agama lain atau komunitas adat yang dianggap syirik atau tidak sesuai dengan ajaran agama.

Maka, selain menggelontorkan dana untuk program pencegahan dan pemberantasan terorisme dan paham lain yang bertentangan dengan dasar negara secara formal, pemerintah perlu kiranya mengajak kerja sama pemdes, lembaga keagamaan, dan komunitas budaya untuk menggelar banyak even yang menghibur sekaligus memberikan pesan penting kepada masyarakat.

Lebih jauh lagi, ketika warga Lojejer masih terus berkenan melanjutkan tradisi baik seperti arak-arakan gunungan dan memahaminya sebagai ucapan syukur kepada Tuhan Sang Mahapengasih, tentu budaya Jawa yang dibawa para leluhur akan terus berkembang sebagai identitas komunal. 

Petugas melempar hasil bumi kepada warga yang sudah menunggu. Dok. penulis
Petugas melempar hasil bumi kepada warga yang sudah menunggu. Dok. penulis

Kebersamaan dalam budaya itulah yang bisa menjadi kekuatan kultural di tengah-tengah perkembangan modernitas dan budaya asing di ruang desa. Maka, ketika mereka berebut sayur, buah, dan hasil pertanian lain dari gunungan yang sudah didoakan bersama oleh para ulama di halaman Balai Desa Lojejer, warga masyarakat sejatinya bukan hanya mengucap syukur dan mengharap kebaikan, tetapi juga mengeskpresikan kejawaan dinamis di tengah-tengah keimanan mereka saat ini, di tengah-tengah bermacam pengaruh budaya luar yang masuk melalui pendidikan, televisi, media sosial, dan kehidupan sehari-hari.

SERUAN EKOLOGIS

Apa yang tidak kalah penting dari kegiatan gunungan ini adalah seruan ekologis secara luas kepada masyarakat dan pemerintah. Mengapa seruan ekologis? Sejak awal dilaksanakannya Krida Sinatria Bhumi Watangan, tim produksi gotong-royong memang bertujuan untuk menyebarluaskan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga dan merawat kawasan Gunung Watangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun