Mohon tunggu...
Ikwan Setiawan
Ikwan Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Kelahiran Lamongan, 26 Juni 1978. Saat ini aktif melakukan penelitian dan pendampingan seni budaya selain mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Dosen dan Peneliti di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Keindahan dan Kesetiaan Air Terjun Antrokan Jember

18 November 2021   21:56 Diperbarui: 21 November 2021   11:42 1253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Air terjun Antrokan. Foto:Dokumentasi Pribadi

Pengalaman unik yang bisa dirasakan di spot tersebut adalah melimpahnya butir-butir lembut air yang mencumbu wajah dan tubuh kita. Perasaan dimanjakan oleh air dan alam merambati tubuh kita, menciptakan kebahagiaan mendalam. Lagi-lagi, kita bisa merasakan kedahsyatan alam yang tak pernah meminta imbalan apapun. 

Buat para pengunjung yang ingin berfoto di depan air terjun, sebaiknya selalu waspada. Takutnya ada batang pohon atau rumpun bambu yang terbawa air dari atas. 

Antrokan tampak dari kejauhan. Foto: Dokumentasi Pribadi
Antrokan tampak dari kejauhan. Foto: Dokumentasi Pribadi
Antrokan dengan segenap keindahannya yang mempesona memang bisa dibilang masih alamiah. Selain jalan setapak, bisa dikatakan tidak ada sentuhan manusia yang mengubah lanskap kawasan ini. Memang, beberapa tahun lalu sepertinya ada gubuk untuk beristirahat yang dibangun di tempat menyebrang. Namun, ketika saya ke sana pada Agustus 2021, gubuk tersebut sudah tidak ada. 

Selain itu, fasilitas publik seperti toilet, kamar mandi, ruang ganti, dan warung makan juga tidak tersedia. Saya tidak tahu persis alasan mengapa pihak-pihak terkait seperti pemerintah desa, Perhutani, dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jember tidak bersinergi untuk mengelola Antrokan secara lebih baik. 

Seandainya fasilitas dasar tersebut tersedia, tentu pengunjung akan mendapatkan kenyamanan. Mereka tentu tidak ragu lagi untuk bermain air sepuasnya karena terdapat kamar mandi dan ruang untuk ganti pakaian. Keberadaan warung tentu saja bisa menjadikan para pengunjung tidak perlu khawatir ketika mereka lapar. 

Sebenarnya, pengelolaan Antrokan tidak membutuhkan fasilitas mewah. Ketersediaan fasilitas dasar destinasi wisata sudah cukup untuk menjadikan pengunjung betah di sini. Kalaupun ada pengembangan, pihak-pihak terkait bisa melibatkan warga dusun, khususnya kaum muda, untuk ikut mengelola Antrokan. 

Mereka bisa dilibatkan sebagai juru parkir dan tiket, penjaga kawasan, dan pendamping bagi pengunjung yang membutuhkan bantuan. Warga juga bisa mengelola warung makan yang menyediakan menu khas serta makanan dan minuman pabrikan. Dengan cara itulah, warga bisa mendapatkan nilai tambah dari destinasi wisata Antrokan. 

Selain itu, para pengelola bisa menawarkan tambahan paket wisata seperti petik buah kopi ketika sedang panen. Pengunjung juga bisa diajak menikmati proses bertani seperti menanam dan memanen padi serta sayuran. Aktivitas tersebut tentu akan memberikan pengalaman baru buat mereka yang belum pernah melakukannya. 

Terlepas dari keterbatasan fasilitas, Antrokan tetap memberikan kesetiaan untuk membahagiakan manusia, baik para petani maupun para pengunjung. Usaha-usaha pengembangan dan pengelolaan kawasan air terjun ini sudah sepatutnya memperhatikan potensi dan partisipasi warga sehingga mereka juga akan memiliki tanggung jawab untuk keberlanjutannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun