Mohon tunggu...
Ikwan Setiawan
Ikwan Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Kelahiran Lamongan, 26 Juni 1978. Saat ini aktif melakukan penelitian dan pendampingan seni budaya selain mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Dosen dan Peneliti di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sebuah Panggilan dari Hutan Larangan (2)

19 Juni 2020   07:19 Diperbarui: 19 Juni 2020   07:39 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Nah gitu dong, calon istri yang baik mesti belajar urusan rumah.”

“Eit, jangan ngawur, ya. Aku ndak mau hanya berdiam di rumah. Eman ijazahku dong. Pokoknya calon suamiku nanti harus paham bahwa aku ingin bekerja. Tenang, aku ndak akan melupakan keluarga.”

“Mantap. Aku bisa memahami kok.”

“Maksudmu? Kok kamu bilang bisa memahami, memangnya kamu siapa?”

“He...he...kepancing kan? Ndak...ndak bercanda kok.”

“Dasar. E, ngomong-ngomong, Bapak memintaku mengajakmu ke rumah. Tapi, kamu jangan ge-er dulu. Itu bukan berarti apa-apa kok.”

“Waduh, ini tanda-tanda ada lampu hijau dari calon mertua.”

“Vannn...kamu jangan nglantur. Awas kalau macem-macem. Memangnya, masih kurang berapa bulan KKN-mu?”

“Ya, sekitar dua bulan lagi. O, iya, sudah dulu ya, ini sudah habis banyak. Maaf. Maaf banget, harus hemat.”

“Iya...iya. Makasih ya, Van.”

Entah, Nandi merasakan sebuah kebahagiaan setelah menerima telepon itu. Sampai-sampai, Bapak dan Ibu bengong melihatnya ketika melangkah ke kamar tidur sambil senyam-senyum sendiri. Ia bersikap cuek saja karena, toh, ia juga berhak menikmati rasa senang itu. Tiba-tiba, semua kenangan indah ketika awal mereka bertemu sampai terakhir ketika sering menonton teater kembali hadir. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun