Mohon tunggu...
Pendidikan Pilihan

Jangan Kirimkan Tulisan yang Sudah Pernah Terbit ke Koran Lain

30 Juli 2018   08:46 Diperbarui: 30 Juli 2018   10:49 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshot kolom komentar Facebook Deka Firhansyah

Demikianlah, "Berhentilah untuk menjadi editor bagi diri sendiri" kita tidak tahu tulisan mana yang layak terbit ataukah tidak, jadi coba saja mulai kirim kan satu persatu.

Senang Jika terbit Sedih jika Tidak Terbit jadi "Asal bisa Terbit"

<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle"
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-7995504033251847"
data-ad-slot="4146765786"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>

Apalah arti sebuah tulisan jika tidak diterbitkan, tidak ada orang yang baca, tidak ada yang berkomentar? Karena itulah saya mengirimkan tulisan-tulisan saya kepada banyak media, koran maupun online. Tujuannya jelas memperbanyak jumlah orang yang membaca tulisan-tulisan saya. Sekaligus melalirkan pembaca ke blog saya.

Dikarenakan tidak adanya pesan balasan, saya merasa berhak untuk mencoba mencari peruntungan lainnya. Dalam beberapa tulisan saya  yang ada yang sifatnya mengejar momen. Jadi bayangkan jika saya kirimkan 1 bulan kemudian maka jelaslah momennya sudah lewat jauh.

Saya hanyalah orang biasa yang senantiasa bisanya hanya mencoba dan mencoba lagi. Mencari peruntungan untuk menerbitkan hasil tulisan-tulisan saya dari media yang satu ke media yang lainnya. Seperti halnya dengan hari ini saya mengirimkan tulisan kepada Harian Media Indonesia, dengan bukti email sebagai berikut:


Sama seperti tulisan yang terbit di koran Harian Banyuasin, jika terbit di Kolom Suara Anda koran Harian Media Indonesia pun penulisnya juga tidak mendapatkan honor. Hanya saja, saya pikir tulisan itu cocoknya memang ke Kolom Suara Anda, sebab arah tulisannya bagi orang lain bisa diartikan sebagai keluhan.

Dan lagi saya malu untuk terus-menerus kirim tulisan ke Koran Tribun Sumsel. Rasanya sudah banyak yang saya kirimkan bulan ini dan tidak kunjung terbit lagi sejak terakhir tulisan saya terbit di Tribun Sumsel hari Rabu, 9 Mei 2018.

Ketika sedang banyak ide, ada banyak tulisan yang saya kirimkan ke media-media. Menurut saya sebuah kebetulan saja tulisan itu sudah lama saya kirimkan dan baru terbit hampir 3 bulan kemudian. Biasanya koran Tribun Sumsel menjadi tujuan utama saya, sebab sudah terbukti bersedia memberikan honor kepada saya.

Saya tidak munafik bahwa nilai ekonomis yang ditawarkan koran Tribun Sumsel memacu saya untuk menerbitkan lebih banyak. Namun tentu saja saya sadar, bahwa tidak semua tulisan saya bisa diterbitkan di koran Tribun Sumsel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun