Mohon tunggu...
Lyfe

Bisa Dimulai Sejak Sebelum Menjadi Mahasiswa, Gerakan Mahasiswa Seharusnya bukan Hanya Memberikan"Kartu Kuning"

4 Februari 2018   22:48 Diperbarui: 4 Februari 2018   23:33 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bisa Dimulai Sejak Sebelum Menjadi Mahasiswa, Gerakan Mahasiswa Seharusnya Seperti Ini bukan Hanya Memberikan"Kartu Kuning" ke Presiden Jokowi

Pagi ini saya terlibat obrolan facebook bersama teman kampus saya. Si empunya akun menerbitkan postingan sebuah foto terkait tindakan seorang Mahasiswa (Ketua Bem UI) membunyikan peluit dan memberikan kartu kuning kepada Presiden Jokowi. Kemudian saya tertarik masuk ke dalam kolom komentarnya karena sudah ada seorang teman lagi yang berkomentar. Kayaknya asik pikir saya dan beginilah tanggapan saya.

Mulailah dengan menyadarkan generasi calon penerus bangsa, calon mahasiswa untuk rela melepaskan peluang bidikmisi kepada yang benar-benar membutuhkannya.
.
kupikir pikiran yang kutulis tahun lalu sudah sangat kejam judulnyo "Yang Mampu Jangan Ambil Jatah yang Kurang Mampu Ya!" ternyata baru-baru ini aku nemu tulisan yang lebih menusuk disini==>>http://www.agusjp.com/2016/07/jika-kamu-orang-kaya-jangan-mendaftar.html?m=1 dan ini ==>>
http://www.agusjp.com/2016/08/adakah-mahasiswa-bidikmisi-yang-kaya-ya.html?m=1. Hebatnya ternyata dio si penulis ini bidikmisi. Hebatlah kalau setiap orang kaya itu sadar kalau banyak yang lebih pantas, yakin Indonesia biso maju.
.
Pertanyaanya, apakah ada orang yang mengaku kaya kalau ada peluang gratis?

Setahu saya, jarang ada orang kaya yang mengaku kaya kalau ada peluang dapat gratis. Gak munafik juga, mereka sadar harta itu cuma titipan jadi paham betul bahwa harta itu bisa hilang kapan saja tanpa bisa diduga-duga. Karena itu jadi gak usah boros harta, kalau ada peluang dapat murah atau gratis ya dicoba-coba dulu saja, kalau dapat ya syukur kalau tidak dapat ya sudah "terpaksa" bayar.
.
Itu tugas mahasiwa jg buat menyadarkan calon mahasiswa, kalu emang duit ado utak ado yo ngalah dulu samo yang utak ado tapi duit kurang, jangan biso demo teriak "keadilan" tpi hak mereka diembat juga, adil itu dak harus sama rata, utak boleh jadi sama-sama encer tapi duitlah yg kadang jadi faktor penentu yang miskin jadi minder.
.
Mungkin takut kredit mobil wong tuonyo dak tebayar kalu bayar kuliah hahaha sementara mobil wong tuoku tejual buat kuliah, kadang aku nyesel dak nekat ambil bidikmisi tanpa restu tapi yo sudah itu keputusan wong tuoku dan itu keputusan paling keren menurut aku meski akhirnyo kami jadi agak melarat.
.
Aku beruntung masih ado hape yang biso dipake buat ngetik microsoft word, masih biso nulis-nulis menyebarkan inspirasi dan kadang kirim dan terbit di media massa.
.

Tapi aku tetap dak setuju tindakan mahasiswa "bengal" yang lagi viral tu, menurut caraku memandang persoalan gara-gara uwong macem dio tula Indonesia dak lebih baik dibanding masa jaya pak harto, dak semenakutkan jaman pak karno di mata dunia. Kemana aktivis 98 yg katanya membela nama Rakyat tu?
.
Begitulah gerakan mahasiwa yang seharusnya dilakukan mahasiswa sejak sebelum menjadi bagian dari Mahasiswa. Mulailah dengan tidak mengambil hak orang lain.

Jika aku mendapat beasiswa bidikmisi "mungkin sekarang aku sudah kaya. Bisa beli gadget merek ternama. Begitulah yang ada dalam khayalanku. Ya, hanya sebatas "mungkin" karena aku seorang yang takut pada karma. Mungkin justru keadaanku akan menjadi lebih buruk jika aku mendapat beasiswa itu. Mungkin karma akan langsung menimpaku dan justru kemungkinan ini yang lebih besar peluangnya bakal terjadi. Karena aku takut pada karma.

Ada banyak calon mahasiswa yang tidak ikut bidikmisi. Keadaan itu membuatku kembali punya peluang lewat "jalur tambahan". Tapi aku masih memilih mencoba memantapkan diri pada keputusan orang tua.

Intinya saya mengajak generasi muda calon mahasiswa untuk tidak mencoba mengambil hak orang lain. Hak calon mahasiswa yang berasal dari keluarga miskin. Calon mahasiswa yang punya potensi akademik mumpuni namun terbatas dalam hal biaya.

jika gerakan ini berhasil saya yakin Indonesia bakal segera sukses menjadi Negara maju. Itu hanya soal waktu.

.

Jangan lupa mampir juga ke blog saya disini ya ==>>http://www.dekafirhansyah94.blogspot.com/2018/02/gerakan-mahasiwa-seharusnya-seperti-ini.html?m=1

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun