Sejak paling tidak 2 tahun ini, lembaga lembaga survei hampir selalu konsisten menampilkan hasil untuk calon presiden 2024 - 2029 , tiga besar Prabowo Subianto , Ganjar Pranowo dan Anis Baswedan , dengan urutan berganti ganti.
Sejak beberapa bulan ini juga sudah mulai muncul pernyataan dukungan untuk calon presiden pemilihan tahun 2024 - 2029 , antara lain , Airlangga Hartanto , Prabowo Subianto dan Anis Baswedan .
Jika merujuk hasil hasil polling lembaga lembaga survei, elektabilitas dan popularitas Anis Baswedan konsisten berada di tiga besar , bahkan sebelumnya sering menduduki urutan pertama , walaupun sekarang lebih sering berada pada urutan ke 3 .
Walaupun  "hanya" berada pada urutan ke 3, tetap saja kemungkinan keterpilihan Anis Baswedan sangat besar, sehingga menjadi calon yang sangat potensial.Â
Pada pemilihan presiden tahun 2019 - 2024 , elektabilitas dan popularitas Anis Baswedan cukup tinggi; setidaknya tidak kalah dengan popularitas dan elektabilitas Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno , namun jangankan mendapat kesempatan untuk RI 1, calon RI 2 juga luput.
Selain membutuhkan dukungan politik dan partai , seorang calon presiden atau calon wakil presiden juga membutuhkan dukungan finansial alias duit .
Partai yang hampir pasti mendukung pencalonan Anis Baswedan sebagai RI 1 maupun RI 2, kemungkinan besar PKS. Dengan peraturan president's threshold 20% , PKS membutuhkan koalisi minimal 2 partai lagi. Jadi , pencalonan Anis Baswedan menjadi semakin rumit bin kompleks. Â Tawar menawar politis sangat jelas akan terjadi.Â
Mengingat kerumitan masalah dukungan mendukung dan faktor finansial, nampaknya untuk pemilihan presiden tahun 2024 - 2029 ini , nama Anis Baswedan juga tidak akan muncul di kertas pemilihan, sebagai RI 2 apalagi RI 1.
Menjabat RI 1 bahkan RI 2 tidak mudah , faktor faktor  X , salah satunya faktor  "takdir" sangat menentukan.  Siapa mengira seorang pedagang mebel , cuma walikota dan gubernur kurang 2 tahun bisa menjangkau RI 1 selama 2 periode?Â