Bukan lagi rasa bosan yang datang silih menghajar namun mulai mau mati rasanya. Tapi belum cukup bekal untuk menjawab pertanyaan dari makhluk ghaib, belum terasa sangat menyenangkan juga hidup di bumi.
Memang seharusnya hidup di tempat yang diperdebatkan bentuknya ini jangan dielu-elukan, cukup berupaya agar tetap melek dan bernapas pada keesokan harinya. Jika mau.
Pandemi ... Pandemi ... Pandemi.
"Anggap saja ini sebagai anugrah dari Yang Maha Kuasa", ucap orang yang bergaji, kerja di rumah, sambil nyeruput kopi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!