Mohon tunggu...
Dewi eF
Dewi eF Mohon Tunggu... Pelajar/mahasiswi -

hanya seorang mahasiswa yang ingin berbagi sedikit yang ia dapat dari bangku kuliah hari ini

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Generasi Ayam Potong

5 Maret 2018   23:50 Diperbarui: 7 Maret 2018   14:49 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zaman ini banyak sekali kiasan yang menggambarkan generasi muda dari sudut pandang orang zaman lama. Padahal setiap perubahan yang terjadi pada generasi muda saat ini seharusnya bukanlah sesuatu yang mengagetkan sebab jika diingat ingat kembali, bukankah masa ini adalah hasil dari apa yang telah ditanam jauh jauh hari. 

Jika sebelumnya kita telah banyak mendengar tentang istilah generasi micin, maka belum lama ini saya membaca sebuah pamflet online bertuliskan generasi ayam potong. Setelah membacanya saya merenung, mengapa sebutan itu terasa menyakitkan bagi saya yang merasa generasi muda. 

Jika kita tau bahwa ayam potong adalah ayam ternak yang cara perawatanya banyak menggunakan bahan kimia, dimana perawatan tersebut bertujuan mempercepat pertumbuhan si ayam agara dapat segera dipotong dan di olah. 

Ayam potong atau broiler saat ini telah banyak dikenal dapat menimbulkan berbagai penyakit etrutama kangker, karena itulah saya berpikir seburuk itukah generasi kami?. beberapa faktor yang saya pikir menjadi alasan mengapa sebutan itu dapat tercipta, diantaranya adalah remaja zaman sekarang  yang tidak mau repot, suka hal hal instan, dan juga sedikit bekerja keras. 

Tidak mau repot

Mari kita amati, semakin canggih zaman maka semakin malas pula warganya. Semua saat ini serba canggih, mulai dari kegiatan pribadi hingga kegiatan sosial. Komunikasi semakin mudah namun kedekatan secara psikologis menjadi berkurang sebab tanpa berjumpa pun saat ini orang orang dapat berbicara panjang kali lebar kali tinggi. Hal inilah yang mengakibatkan mudahnya kesenggangan sosial, sebab kurangnya interaksi secara fisik. 

Anak anak zaman sekarang pun demikian, mereka tidak lagi repot repot berkunjung ke rumah teman untuk sekedar ngobrol, main bersama atau bekerja kelompok, namun cukup lewat android segalanya telah tuntas, tapi apakah terpikirkan bahwa menjalin silaturahim dengan bertatap muka akan lebih menjalin kepercayaan dan meminimalisir adanya kesalah fahaman.

Bukan hanya ini, dalam menyelesaikan tugas anak zaman sekarang yang telah terbiasa menggunakan media berbasis IT, lebih gemar mencari referensi lewat internet dibandingkan membaca buku, padahal seringnya apa yang terupload di internet tidaklah memiliki asal yang jelas. 

Menyukai hal hal instan

kita tau jika saat ini segala sesuatu mulai diperhitungkan dengan waktu. Banyak orang yang tidak dapat mengatur jadwal mereka sehingga banyak hal hal penting yang tersisihkan kan diantara nya adalah asupan makanan. 

Banyak orang sibuk yang mengejar waktu bekerja ataupun belajar lebih memilih makanan siap saji yang saat ini telah menjamur. Padahal pada dasarnya ketika seseorang tidak dapat lagi memperhatikan keadaan dirinya sendiri dan lebih memilih memenuhi tuntutan,  berarti ia telah melakukan suatu hal yang tidak efisien disebabkan ia telah melewatkan hal terpenting yakni aset ia dalam memenuhi tuntutan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun