Mohon tunggu...
Dewi eF
Dewi eF Mohon Tunggu... Pelajar/mahasiswi -

hanya seorang mahasiswa yang ingin berbagi sedikit yang ia dapat dari bangku kuliah hari ini

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kelebihan Para Mama Zaman "Now"

19 Februari 2018   22:17 Diperbarui: 19 Februari 2018   22:25 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

sore itu saya sedang berkumpul bersama teman teman dirumah seorang dosen spesial untuk merayakan ulang tahun beliau, entah karena apa spesial nya saya tidak punya alasan. Di usia beliau yang sudah berkepala tiga itu, ada sesuatu yang baru saya sadari yakni dari sekian banyak orang laki laki berkepala tiga yang telah berkeluarga, mereka lebih sering mengulang ulang cerita, kejadian, atau sesuatu yang telah ia alami dan hal itu menjadi titik penting dalam hidupnya. Untungnya laki laki usia tiga puluhan yang saya temui saat ini berprofesi sebagai pendidik, yang Alhamdulillah nya cerita, kejadian atau pengalaman yang beliau sampaikan selalu bermanfaat, bukan hal kosong. salah satu cerita yang saya suka adalah tentang para mama zaman sekarang. 

Ini cerita tentang mama zaman milenial, dimana pendidikan semakin maju, teknologi semakin canggih, dan tuntutan kehidupan semakin tinggi. Di negara kita pendidikan anak usia dini telah banyak diperhatikan, mulai dari pendidikan pendidiknya, hingga kurikulum nya, maka tidak heran saat ini banyak sekolah Taman Kanak-Kanak yang berlomba lomba mengunggulkan sekolah dengan mencetak anak anak yang siap pakai di jenjang pendidikan selanjutnya, terlebih lagi dapat masuk sekolah elit bertaraf internasional. para ahli anak, terutama guru tau bahwa hal ini adalah berat bagi anak anak yang pola pemikiran nya masih belum operasional, namun saat ini hal itu adalah tuntutan bagi sekolah taman kanak-kanak.

Tuntutan ini bukan karena sebab, banyak orang tua yang tidak memahami kebutuhan, kemampuan, dan tahap pemikiran pada anak sehingga mereka memang mencari sekolah yang dapat menjadikan anak anak mereka siap pakai di sekolah dasar, terlebih dapat diterima di sekolah unggulan. percaya tidak percaya di kota hal ini memang terjadi, namun bukan berarti di desa hal ini tidak didapati, ini hanya soal beda cerita namun masih satu tema.

Para ibu zaman sekarang memanglah lebih unggul dibandingkan ibu zaman dahulu, dari segi keaktifan, pendidikan, maupun keagresifan, ibu zaman sekarang lebih menguasai sekolah dibanding para guru sendiri. seperti halnya di desa, aturan sekolah tidak diperbolehkan orangtua menunggui anak didalam pagar, bukan kepatuhan yang akan diterima malah mungkin bisa saja omelan yang diberikan. memang tidak semuanya, namun sekolah taman kanak kanak di desa saat ini terutama yang berlokasi di pinggir jalan raya selalu menimbulkan kemacetan saat jam jam istirahat dan pulang, karena jika murid berjumlah 30 maka di halaman sekolah akan ada 30 orang ibu ibu yang berdiri siap menjemput.  

Baru baru ini di sekolah taman kanak kanak kota, guru mengeluhkan jika orang tua zaman sekarang memberikan penekanan yang tinggi pada sekolah, contohnya ada sebuah kasus yang terjadi di sebuah sekolah, seorang anak jatuh kemudian berdarah di salah satu kakinya, tidak parah hanya luka biasa namun guru lupa mengabarkan pada orang tua dan jadilah orang tua anak tersebut menghakimi guru di grup whatsapp bersama orang tua lainya.

Yaa kita semua tau jika zaman sekarang ini wali murid taman kanak kanak kebanyakan telah memiliki grup whatsapp yang didalamnya berisi kumpulan wali murid yang anaknya berada dalam satu kelas dan satu guru kelas. Di sekolah lain masih di kawasan kota, ada juga guru yang mengundurkan diri karena di labrak wali murid, karena inilah kompetensi guru zaman sekarang seharusnya ditambah kompetensi bela diri, hehehe. keunggulan mama zaman sekarang yang terbuka akan segala hal tidak hanya berdampak negatif, disisi positifnya hal ini memberikan kemudahan bagi guru untuk sharing tentang perkembangan anak disekolah dengan harapan orang tua dapat menyelaraskan stimulus yang diberikan di sekolah dan dirumah.  

jika dipandang dari sisi guru, saat ini kemampuan public speaking para guru haruslah diasah kembali. kompetensi sosial seorang pendidik memanglah sangat penting, sebab komunikasi terhadap wali murid sangat diperlukan. kedekatan seorang guru dengan wali murid haruslah selaras seperti hal nya kedekatan guru dengan anak anak. berkomunikasi dengan hati, dari hati ke hati tidak hanya dibutuhkan antara guru dengan anak, namun juga dengan orang tua sebab  kesuksesan proses pembelajaran anak adalah bagian dari kerja sama orang tua dan wali murid.    

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun