Mohon tunggu...
Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Mohon Tunggu... Freelancer - Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hari Buku Nasional, Sudah Berapa Buku yang Kita Baca?

17 Mei 2021   06:49 Diperbarui: 17 Mei 2021   09:27 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hari Buku Nasional | olahan pribadi


Hari ini, 17 Mei 2021 diperingati sebagai Hari Buku Nasional. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca orang Indonesia.

Hari Buku Nasional

Penetapan 17 Mei sebagai Hari Buku Nasional dimulai pada tahun 2002 lalu. Kala itu, Menteri Pendidikan, Abdul Malik Fajar menetapkan 17 Mei sebagi Hari Buku Nasional atau yang biasa disingkat Harbuknas.

Peringatan ini atas dasar rekomendasi para pecinta buku. Peringatan Harbuknas ini punya tujuan utama yakni diharapkan dapat menumbuhkan budaya atau meningkatkan minat membaca dan menulis sebagai bagian dari budaya literasi dikalangan masyarakat. Hal ini antara lain dikarenakan minat baca masyarakat Indonesia masih tergolong rendah.

Selain itu juga untuk menaikkan jumlah pembelian buku. Agar tidak ada lagi pembelian buku secara ilegal. Harbuknas juga menyoroti masih maraknya pembajakan buku di Indonesia.

Rendahnya Minat Baca

Bicara tentang minat baca, benarkah minat baca orang Indonesia itu rendah?

UNESCO menyebutkan Indonesia berada pada urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, artinya minat baca orang Indonesia masih sangat rendah.

Menurut data UNESCO, minat baca orang Indonesia hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca!.  Ini merupakan jumlah yang mengecewakan karena artinya masih kecil budaya membaca orang Indonesia.

Riset yang bertajuk World's Most Literate Nations Ranked, dilakukan oleh Central Connecticut State University, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca.

Padahal kalau dilihat di pameran-pameran buku, selalu ramai dikunjungi oleh banyak orang yang antusias membaca. Apakah kecepatan membeli buku tidak berbanding lurus dengan kecepatan membaca buku? Mungkin...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun