Mohon tunggu...
Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Mohon Tunggu... Freelancer - Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengalaman Mengajar Luring Saat Pandemi

4 Agustus 2020   19:53 Diperbarui: 4 Agustus 2020   19:56 1150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengajar Luring |dokpri/dokpri

Pandemi Corona COVID - 19 yang berlangsung sejak Maret lalu, membawa banyak perubahan. Salah satunya dalam bidang pendidikan. Profesi sebagai guru bimbel (bimbingan belajar) ikut terdampak akibat pandemi ini. Larangan pembelajaran secara luring (tatap muka) membuat saya menganggur selama beberapa bulan lamanya.

Sejak pandemi, bimbel berjalan secara online. Ini membuat bimbel cukup di handle terpusat. Hanya pengajar pusat yang mengajar. Pengajar daerah seperti saya pun dirumahkan dahulu. Jobless deh saya, hehehe.

Setelah hampir lima bulan tidak mengajar, hari ini saya kembali mengajar. Senang bisa mengajar sekaligus tertantang. Ya, bagaimanapun mengajar secara luring saat pandemi adalah pengalaman baru bagi saya.

Protokol untuk Mengajar Luring

Pake Face Shield/dokpri
Pake Face Shield/dokpri

Syarat utama mengajar luring adalah menggunakan APD yang sesuai, misalnya memakai masker atau face shield. Saya lebih memilih menggunakan face shield, biar lebih nyaman saat mengajar.

Lalu memastikan untuk menjaga jarak. Tidak dekat-dekat saat di depan kelas. Juga tak ada jabat tangan antara guru dan murid seperti biasanya, melainkan menggunakan salam namaste.

Sebelum masuk lokasi belajar, wajib cuci tangan terlebih dahulu. Juga cek temperatur suhu tubuh. Di bimbel tempat saya mengajara, Nurul Fikri tersedia termometer.

Protokol Bagi Siswa

Protokol Kesehatan di Nurul Fikri | sumber: nurulfikri
Protokol Kesehatan di Nurul Fikri | sumber: nurulfikri
Meski menyediakan pembelajaran secara luring, bimbel Nurul Fikri tetap menyediakan pembelajaran secara daring. Bagi siswa yang tidak diijinkan orang tua untuk belajar secara luring, bisa tetap belajar daring saja..

Siswa yang mengikuti pembelajaran secara luring diminta membawa surat persetujuan dari orang tua. Setelah itu, siswa wajib mematuhi protokol yang ada. Mulai dari memakai masker, menjaga jarak, membawa peralatan makan dan shalat sendiri, membawa handsanitizer, cuci tangan sebelum masuk kelas dan lain sebagainya.

Tempat cuci tangan | dokpri
Tempat cuci tangan | dokpri
Tentunya siswa yang ikut belajar secara luring harus dalam kedaan sehat. Tidak memiliki suhu tubuh lebih dari 37, 3 detajat celcius. Makanya saat siswa masuk ke lokasi, ada staf yang mengukur suhu dengan termometer.

Pembelajaran luring saat pandemi juga membatasi jumlah siswa. Satu kelas hanya diisi sebanyak 50% saja. Ini agar bisa tetap melakukan physical distancing, demi meminimalisir penularan virus COVID -19 ini.

Kesan Mengajar Luring

Membahas soal via aplikasi | dokpri
Membahas soal via aplikasi | dokpri

Meski butuh penyesuaian dalam berbagai hal, proses belajar luring bisa berjalan lancar. Saya bisa dengan lancar menjelaskan materi, siswa juga bisa mengerti materi dengan baik.

Bagaimanapun, pembelajaran secara luring lebih efektif dibandingkan daring. Saat luring, tak hanya fokus pada transfer materi keilmuwan saja, tetapi banyak aspek-aspek lainnya. Pembelajaran luring memungkinkan adanya nilai yang bisa diambil oleh siswa, seperti proses pendewasaan sosial, budaya, etika, dan moral yang hanya bisa didapatkan dengan interaksi sosial di suatu area pendidikan.

Tak perlu takut dan risau untuk belajar secara luring saat pandemi. Asalkan sehat dan mematuhi ptotokol, belajar luring bisa dilakukan.

Setuju?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun