Mohon tunggu...
Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Mohon Tunggu... Freelancer - Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Peran Ibu Rumah Tangga dalam Mewujudkan Stabilitas Sistem Keuangan

23 Juni 2019   13:46 Diperbarui: 23 Juni 2019   14:28 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peran Ibu Rumah Tangga dalam Mewujudkan SSK (shutterstock)

Menjadi ibu rumah tangga terkadang tidak pernah dipikirkan oleh kebanyakan perempuan. Profesi sebagai ibu rumah tangga seringkali dianggap remeh. Masih banyak perempuan yang malu dan tidak percaya diri saat menjadi seorang ibu rumah tangga. Padahal, tahukah anda bahwa ibu rumah tangga itu memiliki peran yang sangat besar.

Ibu rumah tangga adalah manajer keluarga. Baik dan buruknya keluarga bergantung pada keahlian seorang ibu rumah tangga. Keluarga yang sukses akan menghasilkan masyarakat yang sukses. Makanya ibu rumah tangga seringkali disebut tiang negara.

Peran ibu rumah tangga dalam mengatur urusan rumahnya, juga berpengaruh pada kondisi negara. Bahkan bisa mempengaruhi perekonomian negara. Tak heran bila ibu rumah tangga juga bisa berperan dalam mewujudkan stabilitas sitem keuangan.

Tentang Stabilitas Sistem Keuangan
Stabilitas Sistem Keuangan adalah suatu kondisi dimana mekanisme ekonomi dalam penetapan harga, alokasi dana dan pengelolaan risiko berfungsi secara baik dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Stabilitas sistem keuangan juga bisa diartikan sebagai kondisi  terhindarnya suatu negara dari krisis moneter atau keuangan.

Krisis moneter atau krisis keuangan adalah momok bagi semua negara. Masih terbayang bagaimana dampak negatif dari krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada dua dekade lalu. Krisi moneter pada 1998 yang dipicu oleh melemahnya nilai rupiah terhadap dolar, sangat memukul perekonomian Indonesia. Banyak bank dilikuidasi, perusahan gulung tikar, pengangguran naik drastis dan berujung pada maraknya konflik sosial di masyarakat.

Menurut peneliti Eksekutif Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan, Bank Indonesia, Dr. Agusman, stabilitas keuangan dapat dilihat dari dua hal. Pertama, adalah institusi yang stabil yang dapat dilihat dari tidak adanya bank atau Lembaga Keuangan yang collapse dan dipertaruhkan kredibilitasnya oleh masyarakat luas. Kedua, adalah pasar yang stabil.

Pentingnya stabilitas sistem keuangan (SSK) ini berpengaruh langsung terhadap stabilitas makro dalam sebuah sistem perekonomian dan begitu juga sebaliknya. Ketika stabilitas makro bergejolak, stabilitas keuangan juga akan menerima dampaknya. Kondisi makro ekonomi seperti stabilnya daya beli masyarakat, kuatnya permintaan domestik, serta stabilnya nilai tukar rupiah bisa membawa pengaruh positif bagi kestabilan sistem keuangan.

Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, ketidakpastian global masih akan berlanjut di tahun ini. SSK Indonesia masih akan menghadapi berbagai tantangan dan risiko yang harus dicari penyelesaiannya.

Ada tiga risiko yang harus diwaspadai dalam SSK Indonesia saat ini :

1. Risiko cross section

Dalam menangani risiko ini, tantangannya adalah menjaga stabilitas pengembalian modal asing tidak menimbulkan risiko kekeringan likuiditas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun