Mohon tunggu...
Dedy Sofan
Dedy Sofan Mohon Tunggu... Editor - Penulis dan Editor

Memiliki hobi menulis dan mambaca. Dan tertarik dengan dunia pendidikan, teknologi, dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Tertarik Jadi Hybrid Entrepreneur, Pahami Dulu Risikonya!

8 September 2020   17:06 Diperbarui: 8 September 2020   22:13 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Christina Morillo from Pexels

Saat masih menjadi karyawan dalam sebuah perusahaan. Dan mulai memikirkan untuk membuka usaha sendiri, tentu tidak mudah. Kamu dihadapkan pada keputusan, untuk melepaskan pekerjaan kamu untuk membangun bisnis, atau malah sebaliknya. Dimana kamu memilih untuk mengurungkan niat membuka bisnis dan tetap menjalani tanggung jawab sebagai pegawai.

Akan tetapi ada opsi lain yang bisa kamu manfaatkan, yakni dengan tetap bisa menjalani keduanya. Kamu tetap bekerja sebagai pegawai dan sekaligus menjalani  peluang bisnis sendiri yang dikenal dengan kategori hybrid entrepreneur.

Dilansir dari bisnismuda.id, Timothy B. Folta yang melakukan penelitian di Institute of Industrial Economics. Mengemukakan definisi mengenai hybrid entrepreneur yakni seseorang yang terlibat dalam aktivitas wirausaha sekaligus memegang pekerjaan utama dalam pekerjaan yang menghasilkan upah.

Diatas kertas, menjalani hybrid entrepreneur memang terlihat menggiurkan, karena adanya kemungkinan kamu bisa mendapatkan pemasukan dari dua tempat secara bersamaan. Apalagi dengan menjalani keduanya, seakan memiliki rencana cadangan apabila usaha yang kamu bangun tidak berjalan sesuai rencana, kamu tidak kehilangan penghasilan.

Akan tetapi  untuk bisa menjalaninya tentu tidak mudah. Menjadi hybrid entrepreneur, ada beberapa risiko yang harus kamu pahami dan waspadai. Berikut beberapa diantaranya.

Pekerjaan Menjadi Tidak Teratur

Saat usaha dan juga pekerjaan harian kamu cenderung berbeda jenisnya. Maka kamu harus mempersiapkan diri untuk membagi fokus. Hal ini merupakan tantangan tapi juga risiko besar yang bisa berdampak buruk jika tidak segera ditanggulangi, yakni hasil pekerjaan yang buruk di keduanya.

Untuk itu, kamu harus bisa membagi waktu dan konsentrasi dengan baik dan adil. Tidak bisa, kamu hanya memfokuskan satu hal dibandingkan yang lainnya.

Skala Prioritas

Hal yang juga tidak boleh dianggap mudah adalah skala prioritas untuk usaha dan pekerjaan kamu. Ada momen dimana kamu harus memprioritaskan salah satunya dibandingkan yang lainnya. Hanya saja, pastikan keputusan yang kamu ambil tepat dan tidak memberikan pengaruh terlalu besar dengan yang lainnya.

Teguran dari Kantor

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun