Mohon tunggu...
DEDY SAUTPENATA
DEDY SAUTPENATA Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Theology and Technology

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pemberian dari Allah, Karunia-Nya (Yak. 1:17)

1 Januari 2020   02:03 Diperbarui: 1 Januari 2020   02:23 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Selamat Tahun Baru bagi kita semua!

Kini kita telah memasuki tahun yang baru, dan tahun yang lama telah kita tinggalkan. Biasanya, beberapa hal yang sering kita lakukan sebelum atau H-1 Tahun Baru adalah memainkan petasan/kembang api, berkumpul bersama keluarga/saudara terkasih, membuat acara kecilan/besar, dan biasanya bagi umat Kristen pada malam hari diadakanlah acara persekutuan untuk menyambut Tahun Baru tersebut.

Kita telah mengakhiri tahun yang lalu, dan telah memasuki tahun yang baru. Tentu, selama setahun yang lalu - kita telah mengalami berbagai banyak rasa suka dan duka. Dan kita berharap kepada TUHAN, agar di tahun yang baru kita semakin menjadi baik dalam segi apapun.

Kita telah menerima segala pemberian TUHAN pada setahun yang lalu tersebut. Apapun itu, itu menguatkan dan menolong kita. Kita juga selama setahun telah dikuatkan oleh TUHAN melalui firmanNya. TUHAN memberikan pemberianNya dalam bentuk suka dan duka kepada kita untuk menguatkan iman kita akan percaya dan berharap kepadaNya saja.

Seperti tertulis dalam kitab Yakobus 1:17, segala pemberian yang baik berasal dari Bapa. Ya, Bapa yang selalu memberikan berkatNya kepada kita setiap hari, setiap saat. Seperti tahun yang lalu, Tuhan telah memberikan pemberianNya kepada hidup kita melalui penyertaanNya - segala kebutuhan kita dicukupkan olehNya. Itulah tanda Dia mengasihi kita, dan kebaikanNya tidak akan pernah berubah, sampai selama-lamanya. Hingga di akhir tahun sampai di tahun yang akan datang, Allah tetap memberkati kita melalui pemberianNya.

Di tahun yang baru, Allah tetap memberikan pemberianNya dan anugerahNya kepada kita. BerkatNya menyertai kita, tak berkesudahan kasih setiaNya. Walaupun terkadang kita dilanda pencobaan, tetapnya Allah menyertai kita. Allah kini bersama kita, "Teofani/Ephifany" yang artinya Allah menampilkan diriNya, atau Penampakan Tuhan didalam Kristus Yesus - menjelaskan bahwa Allah juga selain memberikan berkatNya, juga Allah turut serta menghadirkan sosokNya dalam manusia sang Imanuel - Yesus Kristus. Sebab itu, dari zaman ke zaman Allah tetap memberikan berkatNya dan anugerahNya, marilah kita merespons pemberianNya dengan ungkapan syukur kepadaNya. Bukan hanya memberikan berkatNya, Allah juga bersama-sama dengan manusia, itulah Yesus Kristus, yang merupakan karunia anugerah terbesar bagi manusia. Allah yang mahabaik, itulah Imanuel - Allah berserta kita, - Allah yang memberikan anugerahNya sepanjang zaman! Amin!

Soli Deo Gloriae - Hanya Kemuliaan bagi Allah!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun