Mohon tunggu...
Dedy Gunawan
Dedy Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Suami dari seorang istri yang luar biasa dan ayah dari dua anak hebat.

Penulis, blogger, jurnalis, senimanmacro, fotografer, penikmat kuliner, traveler, guru, pelatih menulis, dan penyuka segala jenis musik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dosen dan Guru Perlu Kembangkan Metode Baru

16 Februari 2016   23:09 Diperbarui: 16 Februari 2016   23:31 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Abdul Wahid Maktub, Staf Khusus Menteri Riset, Teknologi dan Pendididikan Tinggi (Menristekdikti) memberikan pengarahan pada Sharing Capacity untuk Fasilitator Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang difasilitasi USAID PRIORITAS di Universitas Negeri Medan, Selasa (16/2). Universitas Negeri Medan dan USAID PRIORITAS bekerjasama untuk meningkatkan kapasBUKU: Koordinator Provinsi USAID PRIROITAS Sumut Agus Marwan memberikan buku best practies kepada Abdul Wahid Maktub, Staf Khusus Menteri Riset, Teknologi dan Pendididikan Tinggi (Menristekdikti) pada Sharing Capacity untuk Fasilitator Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang difasilitasi USAID PRIORITAS di Universitas Negeri Medan, Selasa (16/2). Universitas Negeri Medan dan USAID PRIORITAS bekerjasama untuk meningkatkan kapasitas dosen pengampu PPG. "][/caption]SUPAYA bisa mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain, amat perlu bagi dosen dan guru kita untuk terus menerus mengembangkan metode terbaru dalam proses pendidikan. Kemampuan dosen dan guru harus terus ditingkatkan agar mampu menjawab tantangan zaman. Demikian pesan mantan Duta Besar Indonesia untuk Qatar Abdul Wahib Maktub di Medan, Selasa (16/2).

Wahib percaya, salah satu cara mempercepat peningkatan mutu pendidikan adalah melalui perubahan di segala bidang dan melibatkan semua stakeholder. Usaha percepatan ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Semua pemangku kewajiban harus terlibat. “Dan percepatan juga menuntut perubahan sikap, cara pandang, sistem dan metode,” sambung Staf Khusus Menteri Riset, Teknologi dan Pendididikan Tinggi (Menristekdikti) itu.

Maktub meyakini, dosen dan guru adalah pemain utama di bidang pendidikan. Semakin baik mutu dosen dan guru kian cepat Indonesia melesat. Atas logika itulah, Kemenristekdikti akan melakukan segala cara untuk meningkatkan mutu dosen dan guru. “Kita akan memberikan regulasi dan atmosfer yang mendukung, sehingga dosen dan guru kita benar-benar bermutu,” tambahnya.

Sepanjang 2016 ini, kata Maktub, Kemenristekdikti akan mendorong 5000 dosen bisa melanjutkan studinya ke jenjang S2 dan S3 di dalam maupun luar negeri guna meningkatkan mutu. Selain itu, kerjasama PTN dengan universitas berkelas dunia akan dibangun demi menumbuhkan atmosfer akademik di tataran regional dan internasional.

Lynne Hill, Advisor Teaching and Learning USAID PRIORITAS berkomentar, program USAID PRIORITAS yang fokusnya (salah satu) mendorong praktik pembelajaran yang baik di LPTK (Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan) menjadi kian relevan. Sebagai institusi penghasil guru, LPTK perlu mendesain proses pembelajaran untuk menghasilkan guru-guru yang bermutu. “Kami membantu LPTK agar dapat mempersiapkan kegiatan-kegiatan yang diperlukan, sehingga memberikan pengalaman praktis bagi calon guru sebelum mereka mengajar ke kelas sesungguhnya,” pungkasnya. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun