Mohon tunggu...
Dedy Gunawan
Dedy Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Suami dari seorang istri yang luar biasa dan ayah dari dua anak hebat.

Penulis, blogger, jurnalis, senimanmacro, fotografer, penikmat kuliner, traveler, guru, pelatih menulis, dan penyuka segala jenis musik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

28 Ribu Buku Cerita Dihibahkan ke Sumut

4 Desember 2015   10:01 Diperbarui: 4 Desember 2015   10:35 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SETELAH menghibahkan 1,1 juta eksemplar buku Bacaan Berjenjang ke 15 kabupaten/kota di Sumut, USAID PRIORITAS kembali membagikan 28 ribu eksemplar buku cerita ke sekolah-sekolah di 8 kabupaten/kota. "Program hibah buku cerita ini untuk meningkatkan minat baca anak-anak," ujar Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Sumuy, Agus Marwan saat ditemui di Hotel Grand Kanaya, Medan, Jumat (4/12).

Buku ini berisi cerita-cerita yang diharapkan mampu menginspirasi anak-anak untuk bermimpi, sehingga mereka suka baca. Buku ini akan dihibahkan ke 192 sekolah yang tersebar di delapan kabupaten kota mitra, baik tingkat SD atau madrasah. Masing-masing sekolah mendapat 150 eksemplar.

[caption caption="Workshop Pengembangan Keprofesian (Guru) Berkelanjutan di Hotel Grand kanaya Medan. Workshop ini digekar usai penghibahan buku cerita dalam program peningkatan minat baca anak. Foto Oleh Dedy Hutajulu"][/caption]

Agus Marwan menambahkan, tidak hanya menghibahkan buku, tetapi pihaknya juga melatih guru-guru, kepala sekolah dan komite agar memahami serta mampu mendorong tumbuhnya gerakan budaya membaca. Dan pelatihan ini masuk bagian dari Manajemen Berbasis Sekolah. "Untuk kepala sekolah, guru dan komite sekolah, kami melatih mereka bagaimana supaya mampu mengembangkan program membaca di sekolah yang juga melibatkan peran serta masyarakat dan semua pihak," sambungnya.

Program membangun minat baca ini, sejalan dengan kebijakan membaca senyap 15 menit yang dicanangkan, Mendikbud Anies Baswedan. Program ini sudah berjalan di sejumlah daerah. 

Sebagai dampak, ada sekolah yang menginisiasi gerakan membaca senyap, ada gerakan rakit membaca di Medan, pojok-pojok baca, mengaktifkan perpustakaan sekolah dan perpustakaan daerah. Perubahan yang sudah terjadi di daerah itu bahkan semakin digalakkan. Di kelas sendiri, ada gerakan membaca 15 menit yang dipandu oleh guru-guru.

Adapun kelima kabupaten/kota yang sudah dilatih dan dibagi buku cerita itu antara lain, Medan, Labuhan Batu, Nias Selatan, Tobasa dan Langkat. Menyusul Labura, Sedang Bedagai dan Langkat.

Kadisdik Sergei Drs. Joni Walker Manik, MM mengaku pihaknya terbantu sekali ketika USAID PRIORITAS telah melatih 10 guru sebagai fasilitator di daerahnya. Bahkan Sergei juga ikut mendapat buku hibah ini. Buku-buku hibah ini, kata Joni, sangat berguna bagi anak-anak, sedangkan gerakan membaca sebagai bagian program ini mulai tumbuh dan menjelma jadi gerakan membaca di sana. (*)

  

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun