[caption id="attachment_361137" align="aligncenter" width="300" caption="Akselerasi pendidikan di Labuhanbatu"][/caption]
MELALUI program akselerasi USAID PRIORITAS, diharapkan mutu pendidikan di Labuhanbatu akan semakin baik bahkan mengimbas ke sekolah-sekolah yang ada di kabupaten tersebut.
“Dengan demikian masyarakat mengetahui sejauh mana program mau¬pun visi misi di bidang pendidikan yang dilak¬sanakan selama ini,” kata Kadis Pendidikan Labuhanbatu Iskandar kepada Analisa, akhir pekan kemarin.
Hal itu diungkapkan Iskandar pada lokakarya keberhasilan pembelajaran (showcase) tahap II dengan sekolah mitra binaan USAID akselerasi 3 Kecamatan yakni, Panai Hilir, Panai Tengah dan Kecamatan Bilah Barat di Ballroom Suzuya Hotel Rantauprapat.
Prioritas Labuhanbatu ke depan, kata Iskandar, bagaimana agar akselerasi yang didukung USAID PRIORITAS bisa lebih cepat mengimbas kepada seluruh sekolah di kabupaten Labuhanbatu. Strategi yang diambil adalah mencetak fasilitator daerah (fasda) di sekolah-sekolah untuk dikader kemudian nantinya fasda di setiap sekolah yang mengimplementasikan program USAID PRIORITAS ini ada di sekolahnya masing-masing.
“Harapan kami pendidikan di Labu¬han¬batu mendatang dengan adanya program akselerasi USAID Prioritas, mutu pendidikan kita di benar-benar baik dan meningkat melalui bukti yang ada. Ke depan kita berharap pameran di bidang pendidikan ini rencananya akan dilakukan di kecamatan,” ungkapnya.
Agus Marwan, Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS untuk Sumatera Utara mengungkapkan, awal mulanya pihaknya hanya membantu 24 sekolah di dua kecamatan dengan program akselerasi. Dua Kecamatan itu adalah Pangkatan dan Panai Hulu. Tiga kecamatan lainnya yang dibantu yaitu Panai Hilir, Panai Tengah dan Bilah Barat.
Ada 32 sekolah di kabupaten tersebut, sehingga totalnya 56 sekolah menjadi pilot projek baik itu tingkat SD maupun SMP di Labuhanbatu.
Lebih lanjut dikatakannya, pada 2015 mendatang, program akselerasi ini akan diperluas di dua kecamatan yaitu Kecamatan Rantau Selatan dan Bilah Hilir. Jadi diharapkan semua kecamatan itu punya pilot projek, jika dua kecamatan ke depan ditambah 16 berarti kita akan mempunyai 72 sekolah yang menjadi pilot projek yang cara mengajar dan proses belajarnya seperti yang dikembangkan oleh USAID Prioritas.
Menurut Agus pada Januari 2015 ini akan ada dua Kabupaten yang akan berkunjung ke Labuhanbatu, yaitu Serdang Bedagai dan Humbang Hasundutan. Disebutkannya, kedua kabupaten itu adalah mitra baru USAID PRIORITAS di Sumut dan akan ada 100 orang per kabupaten antara lain kepala dae¬rah, DPRD, Bappeda, Dinas, Kepala Sekolah, Pengawas, UPT dan para guru untuk melihat bagaimana perubahan pembelajaran di Labuhanbatu khususnya di sekolah-sekolah. (*)
