Apa iya, setinggi- tingginya tupai meloncat, pada akhirnya dia harus mencari lowongan kerja juga?
Soalnya, walau katanya jumlah peminat usaha dan calon pengusaha di Indonesia lagi tinggi- tingginya, dan telah bertahun- tahun ‘dihajar’ motivator bisnis dan seminar wirausahapun, ternyata pencarian keyword “lowongan kerja” di Google masih jauuuuuuuh lebih banyak dibandingkan pencarian keyword “bisnis” atau “usaha”, dan pencarian “cari lowongan kerja” masih lebih populer daripada “belajar bisnis”.
Beberapa alasan yang mungkin bikin orang terus- terusan hobi meng- google kata “lowongan kerja”, adalah:
- Nggak ada modal untuk bisnis, mending kerja deh.
- Takut kalau dia mulai berbisnis, nanti ada “apa- apa”.
- Ngerasa “da saya ma apa atuh”, terhadap dunia bisnis.
- Nggak ada pengalaman untuk bisnis.
- Berharap yang meng-interview di lowongan kerjanya cantik dan single.
Tapi kata siapa mentang- mentang kita nggak bisa (atau nggak mau) berbisnis lantas kita terus- terusan ngerodi Google dengan ngetik “cari lowongan kerja” sampe jari kekar dan aduhai? Nggak perlu gitu juga kali!
Kalaupun kita belum bisa memulai bisnis kita sendiri, kita bisa memulai perjalanan kita dengan MEMBUAT LOWONGAN KERJA kita sendiri!
Lima Langkah Menciptakan Lowongan Kerja Untuk Diri Sendiri
Menciptakan lowongan kerja untuk diri sendiri, artinya TIDAK tergantung pada satu employer untuk bekerja, dan tidak tergantung pada employer kita untuk meningkatkan jumlah pendapatan kita!
Suatu kebiasaan ‘MENCIPTAKAN’, bukan sekedar MENCARI atau menunggu.
Pengusaha bisa menciptakan lowongan kerja untuk dirinya sendiri, freelancer bisa menciptakan lowongan kerja untuk dirinya sendiri, karyawan juga bisa, bahkan yang masih pengangguran pun bisa!
Intinya adalah memahami bahwa yang namanya kerja itu, pengembangannya, dan potensi uangnya sebenarnya bisa secara aktif kita rencanakan sendiri.
LANGKAH SATU – Kenali Kelebihan dan Kekurangan Diri
Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan. Kalau memang ada orang yang nggak punya kekurangan, artinya orang itu bikin sirik dan bener- bener kurang ajar… tuh kan, artinya bahkan dia pun ada ‘kurang’nya juga. ‘Kurang ajar’.
Jadi Anda nggak usah takut apalagi malu sama kekurangan Anda. Bahkan, nggak selalu yang namanya kekurangan itu harus ditutupi, karena dibalik kekurangan itu mungkin tersembunyi kelebihan Anda!