Mohon tunggu...
Dedy Prasetyo
Dedy Prasetyo Mohon Tunggu... -

orang-orang merdeka mepet sawah / Gypsi-surabaya-jakarta-jogja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Antasari Azhar, Rani & Konspirasi (2)

3 September 2012   16:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:57 2185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13464273691279983869

Antasari membuat testimoni tentang konspirasi dan siapa Rani. Inilah lanjutan mengapa drama asmara yang perlu dikedepankan sebagai motif pembunuhan? Karena masyarakat Indonesia yang berciri bangsa timur masih belum dapat mentoleransi adanya perselingkuhan, apalagi yang melibatkan pejabat negara. Oleh karenanya, isu drama asmara ini pun semula cukup berhasil untuk membunuh karakter Antasari. Media massa dengan cepat dan sangat mudahnya termakan isu drama asmara ini, sehingga menjadi rusaklah reputasi sosok Antasari, yang mengakibatkan tidak ada empati serta simpati publik terhadap dirinya. Namun, syukurlah konspirasi itu terbongkar juga di persidangan ini. Setidaknya dapat kita lihat dari beberapa fakta persidangan yang memperlihatkan adanya indikasi konspirasi itu. Kita patut bertanya: mengapa untuk mencari motif pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen yang melibatkan Antasari, pada saat itu polisi sampai harus membentuk tim motivasi mencari kesalahan Antasari di luar struktur yang ada atau di luar dari tim resmi yang ditunjuk? Lantas, apa tujuan tim motivasi? Tujuannya adalah bagaimana dapat menciptakan suatu kesalahan hukum yang dilakukan oleh terdakwa Antasari. Atau dengan kata lain: bagaimana tim bayangan ini dapat mengolah suatu kasus atas terbunuhnya Nasrudin dengan target Antasari sebagai pelakunya (aktor intelektual) atau pihak yang memerintahkan pembunuhan itu. Sehingga nantinya, Antasari dapat dicopot dari jabatannya sebagai Ketua KPK dan dijebloskan ke dalam penjara. Upaya untuk menjatuhkan Antasari dengan diselimuti konspirasi ini, ternyata membutuhkan tumbal yang sangat mengerikan. Para pelaku konspirasi itu tega-teganya menghabisi nawa Nasrudin yang sebelumnya kami sinyalir juga sebagai bagian dari kelompok konspirasi itu. Bahkan, tak hanya itu. Selain hilangnya nyawa Nasrudin, adalah juga mengorbankan karir Kombes Wiliardi dan pengusaha Sigid Haryo, sehingga keduanya dijadikan terdakwa, sekalipun mereka semula, entah disadari atau tidak, adalah merupakan lingkaran dari konspirasi itu sendiri. Rani Sering Melayani Pejabat Kejaksaan Sebagaimana teori konspirasi mengatakan: ''Konspirasi tidak akan dapat dibuktikan, kecuali salah satu pihak berbuat kesalahan.'' Siapakah Rani Juliani? Rani adalah istri siri Nasrudin Zulkarnaen. Dia bekerja sebagai caddy di Modernland Golf, Tangerang. Dia sering melayani pejabat Kejaksaan yang bermain golf di tempat itu. Rani Juliani memang sudah terbiasa di lingkungan pejabat-pejabat tinggi Kejaksaan. Bahkan, Rani Juliani merupakan caddy tetap Sudibyo Saleh, mantan atasan Antasari. Pada tahun 2006, terdakwa Antasari sudah tidak lagi menjadi members di Modernland Golf. Sehingga, dia tidak pernah lagi berjumpa dengan Rani. Pada tahun 2007, Antasari menduduki jabatan Ketua KPK. Pada saat itulah Rani aktif berusaha mencari-cari nomor HP Antasari. Akhirnya Rani mendapatkan nomor telepon genggam Antasari melalui mantan pejabat Kejaksaan Agung, Ishak Aungadi. Setelah mendapatkan nomornya, dia berusaha berkali-kali menghubungi terdakwa Antasari. Namun tidak pernah direspon, karena terdakwa Antasari tidak mengenal nomornya. Suatu kali, Rani mengirim SMS kepada terdakwa Antasari dengan menyebut bahwa dirinya adalah caddy Sudibyo Saleh. Karena menyebut nama Sudibyo Saleh, yang notabene adalah mantan atasannya, maka terdakwa pun baru mau menanggapi SMS dari Rani itu. Pada sekitar Mei 2008, setelah Nasrudin mengetahui terdakwa Antasari menanggapi SMS dari Rani, maka Nasrudin pun menyuruh Rani untuk membuat janji bertemu dengan terdakwa Antasari. Dua minggu setelah itu, ternyata Rani berhasil mendapatkan janji bertemu dengan terdakwa Antasari. Alasan Rani, dia ingin mengajak terdakwa menjadi members di Modernland Golf. Sebab, dirinya sudah tidak lagi menjadi caddy tapi di bagian marketing. Dengan adanya janji pertemuan itu, Nasrudin kemudian menyuruh Rani untuk merayu terdakwa Antasari agar melakukan pelecehan seksual. Sebetulnya, Nasrudin adalah seorang pencemburu. Sifat pencemburu itu terungkap di persidangan berdasarkan keterangan Rani sendiri. Yakni, salah satunya: ketika Rani diberi HP oleh teman prianya bernama Aan, dan saat Nasrudin mengetahui hal it, sontak tanpa sungkan dia menelepon Aan dan memarahinya. Hal ini cukup membuktikan bahwa Nasrudin adalah seorang pencemburu. [bersambung] http://politik.kompasiana.com/2012/08/31/antasari-azhar-rani-konspirasi-1/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun