Mohon tunggu...
Arka Matahari Tyaga
Arka Matahari Tyaga Mohon Tunggu... Administrasi - Bahagia di dunia, mulia di akhirat

Baru saja terbangun dari tidur panjang, dan mulai lah kini aku akan bercerita....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Corona's Angel : Bromance Cemen (Eps. 1)

30 Juli 2021   13:50 Diperbarui: 30 Juli 2021   14:10 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang menyangka, disaat perkembangan teknologi sudah berjalan begitu pesat, penduduk bumi harus berhadapan dengan wabah yang menyerang secara global, yaitu wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Yup, virus Corona yang baru ditemukan tahun 2019. Entah kapan persisnya Covid-19 ini mulai ada, yang jelas jelang akhir tahun 2019 media mulai banyak memberitakannya.

Virus yang awalnya hanya terdeteksi di Tiongkok itu dengan cepat menular sampai ke seluruh dunia. Hingga pada 30 Januari 2020, WHO menetapkan wabah Covid-19 sebagai darurat global, tanpa butuh waktu lama, statusnya meningkat menjadi pandemi global pada 11 Maret 2020. Di Indonesia sendiri pertama kalinya mengumumkan adanya warga yang terkonfirmasi Covid-19 pada 2 Maret 2020.

Covid-19 membuat kehidupan dunia mulai berubah. Orang jadi lebih banyak berada di rumah. Semua serba dibatasi. Masker dan handsanitizer sudah seperti barang yang "wajib dibawa" saat bepergian. Musuh tak kasat mata bernama Covid-19 ini telah merenggut banyak kebahagiaan dari sebagian besar penduduk dunia. Tak terkecuali kebahagiaan ku...

Pagi ini, tanggal 16 Oktober 2020, aku bangun lebih awal dari biasanya. Bukan tanpa alasan, aku hanya ingin sesegera mungkin mengucap syukur pada Ilahi atas usia yang masih diberi. Iya, hari ini tepat usiaku menginjak 32 tahun. Usia yang sudah sangat matang kata orang. Tapi tidak bagiku, aku masih sering bimbang dalam memutuskan apapun. Entah apa yang sudah aku perbuat pada hidupku.

Aku baru saja kehilangan Ayahku 3 bulan silam. Bukan, Beliau tiada bukan karena Covid, melainkan serangan jantung. Tetap saja, mengurus apapun dimasa pandemi bukanlah hal yang mudah, termasuk mengurus pemakaman Ayah. Aku bahkan tidak sempat bersedih karena banyaknya yang harus diurus agar Ayah bisa segera dimakamkan. Praktis aku kini jadi yatim piatu setelah Ibu sudah lebih dulu tiada 5 tahun yang lalu.

Soal karir? Akhir 2019 aku memutuskan mengambil tawaran kerja di perusahaan lain dengan gaji lebih besar dan meninggalkan perusahaan lama yang telah memberiku status karyawan tetap. Hidup memang penuh kejutan, selang beberapa bulan bergabung ternyata pandemi melanda. Aku harus terima kenyataan bahwa hampir semua perusahaan berada dalam masa sulit. Aku mulai khawatir dengan status ku saat ini yang masih karyawan kontrak.

Lalu asmara? Malas rasanya membahas ini. Aku menjalani hubungan jarak jauh. Aku hanya bertemu 1 kali seminggu. Dia yang paling menentang aku pindah kerja. Saat pandemi mulai menerpa, hubungan kami pun mulai merenggang. Seperti yang sudah diduga, kami putus di tengah jalan. Komunikasi terakhir kami saat dia mengucapkan bela sungkawa atas kepergian Ayahku. Yup, sendiri lagi seperti dahulu. Persis kayak lagu.

Kembali lagi ke hari ulang tahunku. Aku bergegas mandi dan bersiap berangkat kerja. Masih di masa PSBB Transisi, beberapa sektor usaha mulai diperbolehkan buka, termasuk kantor tempatku bekerja, dengan berbagai pembatasan tentunya. Berhubung hari Jum'at, sepertinya aku akan selamat dari todongan traktir makan siang perayaan ulang tahun, toh jam setengah 12 siang aku pasti sudah kabur ke masjid dan baru kembali ke kantor mendekati jam makan siang usai. Aku akan bahagia dan mereka akan murka. Hahaha.

Sesuai perkiraan, aku selamat dari todongan traktir makan siang, tapi aku membawa beberapa lusin donat dus kuning ke kantor sekembalinya dari jumatan agar tidak diamuk massa. Semua berjalan lancar sampai jam pulang kantor tiba. Sejak adanya PSBB, banyak orang langsung pulang ke rumah setelah berkativitas di luar. Akupun begitu. Lebih baik di rumah menonton drama korea, hobi yang baru aku sukai sejak adanya pandemi. Maka pulanglah aku ke rumah.

Aku langsung mandi dan mengganti baju sesampainya di rumah. Setelah makan malam, aku langsung menuju kamar, menyalakan laptop dan fokus nonton drama korea berjudul Angel Last Mission. Saat ada adegan lucu, aku tertawa dan terkejut. Terkejut karena tiba-tiba ada yang ikut tertawa di sampingku. Aku hanya tinggal sendiri di rumah ini. Lalu siapa ini? Aku langsung menoleh.

"Siapa lo?!" Teriakku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun