Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mengunjungi Orangtua Meski Hanya Satu Malam

27 Januari 2023   23:43 Diperbarui: 27 Januari 2023   23:45 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengalaman berharga bisa mengunjungi orang tua di kampung (dok.pri) 

Ditengah sedikitnya waktu yang kumiliki dalam pelatihan sistem keuangan online yang di Sibolga, saya mengambil waktu satu malam untuk mengunjungi orang tua di kampung halaman. Waktu tempuh ke kampung halaman ialah 3 jam. Karena itu, setelah selesai mengikuti pelatihan saya segera "tancap gas" ke kampung halaman. Saat itu waktu telah menunjukkan pukul 18.00 WIB.

Sekalipun dengan waktu itu bisa dipastikan bahwa saya akan tiba pada malam hari yang hampir larut di rumah, saya tetap memberitahukan kepada ibu kalau saya akan malam di rumah. Saya tidak berharap bahwa mereka akan menunggu saya tiba baru akan makan malam. Saya hanya sangat rindu dengan masakan mama di kampung dan suasana kekeluargaan di dalamnya.

Bersama saya, ada lima orang teman yang ikut. Seharusnya mereka pulang malam itu, saat pelatihan selesai, namun karena mereka baru pertama kali menginjakkan kaki di kota Sibolga, mereka memutuskan untuk bersama-sama kembali ke Nias dengan saya. "Kami ikut dengan jadwal mu", demikian kata salah seorang dari mereka, dan mereka pun ingin juga berkunjung ke rumah saya.

Akhirnya malam sore menjelang malam itu juga kami pun berangkat ke kampung. Saya yang menjadi supir utama karena saya yang tahu jalan ke kampung halamanku, sekalipun sempat juga tersesat mengingat waktu itu sudah malam dan ada sedikit perubahan pada jalan menuju ke sana. Saat tersesat itu, saya habis diejek oleh mereka, "jalan ke kampung sendiri aja lupa".

Pukul 20.45 WIB kami tiba di rumah. Saya sangat bahagia akhirnya bisa bertemu dengan kedua orangtuaku. Kebetulan kedua adikku juga sedang berlibur di rumah, maka saya pun bisa bertemu dengan mereka berdua. Segera bapak dan mama memeluk dan mencium kedua pipiku. Saya juga memeluk kedua adikku yang memang sudah hampir dua tahun tidak bertemu. idak lupa saya memperkenalkan teman-temanku kepada mereka dan kami pun dipersilahkan masuk ke rumah.

Segera adikku yang paling bungsu dan merupakan anak perempuan satu-satunya menghidangkan bagi kami teh manis panas. Tepat juga hidangan itu karena tubuh kami terkena dinginnya malam selama berkendara. Sehabis minum teh, kami pun makan malam. Benar juga, mama dan adikku sudah lebih dahulu makan karena mereka sudah terbiasa makan pukul 19.00. Meskipun demikian, mereka tetap ikut menemani kami makan malam.

Sekalipun badan dan pikiran kami terasa sangat lelah akibat pelatihan yang kami ikuti selama dua hari tersebut, namun kami masih menghabiskan waktu sampai pukul 23.00 untuk berbincang bersama dengan keluargaku di rumah. Setelah bapak dan teman-temanku yang lainnya tidur, saya masih melanjutkan pembicaraan dengan mama dan juga kedua adikku di dapur agar tidak mengganggu mereka yang tidur. Saya tidak tahu pukul berapa kami tidur, tetapi malam itu saya sangat bahagia bisa berbincang-bincang dengan mereka.

Esok harinya, kami berangkat dari rumah. Kami harus tiba di Sibolga sebelum pukul 19.00 untuk mempersiapkan diri menyebrang ke Nias. Beruntung tiket bisa dipesan secara online sehingga kami bisa dapat tiket pulang ke Nias. Malam itu juga kami harus pulang karena ada tugas yang sudah menanti di Nias, di tempat kami bertugas.

Sebelum meninggalkan rumah, kami berfoto bersama. Setelah itu, kami pun berangkat ke Sibolga. Sebelum berangkat temanku mengingatkan ku untuk tidak perlu menangis. Kedua orangtuaku meresponnya dengan senyum sambil kembali memeluk saya.

Itulah pengalaman singkat namun sangat berharga bagi ku, menikmati kebersamaan dengan kedua orang tua meski hanya semalam. Karena tuntutan pekerjaan, kami anaknya meninggalkan mereka berdua di kampung. Jika keadaan baik, kami bisa mengunjungi mereka sekali dalam setahun. Jika tidak, kami akan melakukan panggilan video kepada mereka sambil memastikan kalau mereka baik-baik saja di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun