Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Memimpin Rekoleksi

14 Maret 2021   23:32 Diperbarui: 15 Maret 2021   05:04 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada hari ini, 14 Maret 2021, saya memimpin rekoleksi bagi anak-anak Sekolah Menengah Atas (SMA). Materinya ialah tentang Mencintai Allah dan Sesama. 

Tujuan dari materi ini ialah agar nantinya mereka mengamalkan iman mereka dalam perbuatan kasih terhadap sesama. Jadi dengan materi ini, saya hendak mengajak mereka untuk tidak saja meningkatkan iman kepada Allah tetapi juga membuat iman itu berbuah dalam kehidupan mereka sehari-hari terlebih dalam relasi mereka dengan sesama.

Kegiatan rekoleksi ini hanya berlangsung sekitar 2 jam. Suatu kegiatan rekoleksi tersingkat yang pernah saya pimpin. Namun meskipun demikian, saya tetap mempersiapkannya dengan baik.

Kami mulai rekoleksi pada pukul 10.00 WIB. Dan seperti biasa kegiatan rekoleksi saya awali dengan perkenalan dari diri saya sendiri. Karena mereka cukup banyak, maka perkenalan dari mereka tidak saya adakan.

Dalam mendampingi mereka, saya selalu berupaya menarik konsentrasi mereka terhadapku. Cara jitu yang selalu saya buat ialah membuat permainan yang memancing konsentrasi. Jenis permainan itu ialah berhitung. Aturan dari permainan ini ialah jika seseorang mendapat angka kelipatan tiga, maka angka itu tidak disebutkan melainkan diganti dengan menyebut kata pong sambil bertepuk tangan.

Tidak mudah bagi mereka untuk menyelesaikan permainan itu. Bahkan permainan itu saya hentikan sementara karena waktu yang kami miliki saat itu tidak banyak sementara mereka selalu gagal melakukannya. Namun meskipun demikian saya merasa berhasil mendapat perhatian dan konsentrasi mereka. Dengan demikian, materi rekoleksi pun saya sampaikan dengan perasaan nyaman.

Sesuai janjiku kepada mereka, permainan berhitung akan dilanjutkan dan saya minta kepada mereka agar lebih berkonsentrasi lagi. Dibandingkan dari usaha mereka yang pertama, kali ini mereka tidak banyak melakukan kesalahan sehingga permainan itu pun bisa mereka selesaikan.

Ini merupakan strategi saya saat melihat mereka sudah mulai bosan. Bisa saya mengerti karena selama itu mereka hanya mendengarkan saya. Seharusnya saya menggunakan proyektor untuk memaparkan materi ku namun karena rekoleksi itu diadakan di alam bebas maka proyektor tidak mungkin kami gunakan. Jadi saat itu mereka hanya mendengarkan saya dan itu pasti menimbulkan rasa bosa jika berlangsung dalam waktu yang lama.

Akhirnya metodenya pun harus saya ubah. Pemberian materi selalu saya selingi dengan permainan untuk menyegarkan konsentrasi mereka kembali.

Selain permainan berhitung saya juga memberikan permainan tepuk satu. Aturannya ialah saat saya berkata "Tepuk satu", maka mereka, sambil membuat tepukan satu kali, akan memegang telinga dan hidung mereka sendiri. Untuk seruan pertama, tangan kanan memegang telinga dan tangan kiri memegang hidung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun