Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Anjay, Kamu Luar Biasa"

31 Agustus 2020   11:19 Diperbarui: 2 September 2020   10:20 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari kompas.com Minggu 30 Agustus 2020

Ada begitu banyak kata jorok yang bisa saja diucapkan oleh publik, namun mengapa hanya kata "anjay" yang menarik perhatian Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA).

Mereka meminta agar kata itu dihentikan penggunaannya oleh publik karena dinilai merendahkan martabat dan menghina penerima kata tersebut (dikutip dari Kompas, Minggu, 30 Agustus 2020).

Saya juga pernah menerima ucapan itu dari seorang teman. Dia berkata demikian: "Anjay, kamu luar biasa!" Saat itu saya baru saja memenangkan sebuah perlombaan di kampus dan ia memberikan ucapan selamat dengan mengikutsertakan kata anjay tersebut.

Sebenarnya saya kaget karena merasa dikatai dengan kata jorok yaitu kata lebih menjurus ke kata anjing.

Tetapi karena saya baru mendengar kata itu makanya saya menahan amarahku dan berusaha mengerti bahwa temanku itu sedang berbangga hati atas prestasiku. Dia adalah sahabatku terbaikku dan saya sudah lama menjalin persahabatan dengannya.

Inilah persoalan yang sebenarnya terjadi terkait dengan banyaknya kata yang bisa digunakan oleh publik kepada lawan bicaranya. 

i daerah Flores, saat Bapak Uskup datang ke suatu tempat, maka umat Katolik biasanya spontan berkata "Pukki Mai, Uskup datang" yang berarti (Kurang ajar, Uskup datang). Apakah mereka sedang merendahkan Bapak Uskup, seorang Pemuka Agama yang sangat dihormati oleh umat Katolik?

Seorang teman yang dari Flores menjelaskan kepada ku bahwa perkataan itu bukan bermaksud merendahkan tetapi lebih merupakan ekspresi kekaguman, kegembiraan besar atas kedatangan seseorang yang sangat mereka hormati ke tempat mereka.

Barangkali, menurut hemat liarku, jika suatu saat Bapak Uskup datang ke suatu tempat di mana orang-orang yang ada di tempat itu cenderung mengucapkan kata "Anjay", maka mereka pun akan berkata "Anjay, Uskup datang". Dan itu ungkapan kekaguman dan kegembiraan, bukan merendahkan atau melecehkan.

Di daerah Batak juga memiliki peristiwa yang hampir sama dengan itu. Saat kita telah akrab kepada seseorang, maka memanggil dia dengan kata "bodat", yang artinya monyet, bukanlah sesuatu yang negatif atau merendahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun