Mohon tunggu...
Dedy
Dedy Mohon Tunggu... Administrasi - Always Hungry

Selalu Berusaha Menjadi berguna

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peraih Beasiswa dan si Nekad

4 September 2017   08:24 Diperbarui: 4 September 2017   08:30 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://info-pendidikan.com

Peraih beasiswa tentu saja akan sangat dimudahkan dengan sokongan finansial yang di dapatkan dari pemerintah atau pemberi beasiswa tapi si nekad yang kuliah tanpa beasiswa tentu saja tidak bias di pandang sebelah mata karena mereka mempunyai banyak semangat dan tekad yang besar untuk membuktikan diri.

Setujukah anda jika saya mengatakan bahwa penerima beasiswa tidak hanya pintar tapi juga beruntung ? saya mengatakan hal tersebut karena di luar sana sangat banyak orang yang pintar tapi gagal meraih beasiswa atau bahkan gagal melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Tentu saja, orang yang mendapatkan beasiswa adalah orang yang pintar itu terlihat dari syarat yang mereka penuhi saat melamar beasiswa yang di atas rata-rata, tapi mereka hanya lebih beruntung dari orang pintar yang lainya yang tidak lulus melamar beasiswa. Buktinya bisa kita lihat dari  rasio pelamar beasiswa dan penerimanya.

Saya  adalah salah satu orang yang beruntung ?apakaah saya peraih beasiswa..?? BUKAN, tapi karena saya bisa kuliah walaupun tanpa beasiswa ( Saat tulisan ini di tulis saya bukan penerima beasiswa ). Namun saya tetap mengatakan saya beruntung karena saya lolos seleksi penerimaan mahasiswa baru di UNJ, sedangkan teman  saya yang lainya yang bahkan mempunyai IPK sempurna dan menurut saya dia lebih layak dan lebih baik dari saya gagal lolos ke UNJ. Well, dari sinilah terlihat bahwa ada yang maha kuasa yang mengatur segalanya. Begitupun soal beasiswa.

Saat tulisan ini saya tulis saya dalam masa menunggu pengumuman akhir beasiswa Unggulan dan perjalanan menuju Jakarta untuk kuliah. Dalam perenungan saya ada kekhawatiran tidak dapat mengulang sejarah manis saat menempuh gelar sarjana namun di satu sisi saya sangat terinspirasi dengan beberapa senior saya yang saya tahu bukan dari keluarga berada tapi mampu menyelesaikan kuliah dengan hanya bermodal NEKAD. Modal NEKAD yang dia miliki tentu saja tidak hanya dari dalam dirinya tapi di turunkan oleh orang tuanya. Dan dia berhasil membuktikan dirinya bisa berdiri di jajaran para master yang tidak kalah dari peraih beasiswa.

Tulisan ini saya buat untuk menyemangati saya dan saudara-saudara saya di luar sana yang sedang menunggu pengumuman Beasiswa unggulan yang akan di umumkan tanggal 6 september nanti. Bagi yang lulus Ingatlah bahwa kalian adalah harapan besar bangsa untuk membangun Indonesia di masa depan. Jangan pernah sia siakan uang tersebut. 

Bagi yang belum beruntung tahun ini, coba lagi tahun depan. Namun bagi yang waktunya sudah habis, tetap semangat buktikan bahwa diri kita juga lebih bisa lebih baik daripada penerima beasiswa. Jangan pernah kecewakan orang tua yang telah memberikan kepecaryaannya dan bahkan kemungkinan di kampug mereka rela sangat berhemat untuk kita yang sementara berjuang. Karena mengecewakan mereka tentu saja mengecewakan sang pencipta.

 Jakarta, 4 September

Persiapan Kuliah Perdana di UNJ

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun