Mohon tunggu...
Dedi Thedy
Dedi Thedy Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Saya adalah seorang pemuda yang mempunyai jiwa penulis yang boleh dibilang pemula, tapi saya siap untuk menjadi penulis lepas di internet... kunjungi blog saya di dedimatakalict.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Media Memihak ke Mana?????

24 September 2012   23:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:46 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Di zaman modern sekarang  media semakin banyak dihadapan kita seperti facebook, twitter, kaskus, dan kompasiana sendiri. Jadi berita atau opini tidak semata-mata hanya dikuasai oleh media cetak, malahan media internet lebih dominan kita percayai dibanding media cetak.

Apalagi akhir-akhir ini kita sebagai masyarakat umum dijejali berita-berita dan opini dari pihak media sendiri, yang kadang berimbang maupun tidak berimbang, contohnya seperti kasus Innocense of Muslim, serta pemberitaan Metro TV atas kasus penyudutan aktivitas Rohis.

Lihat Juga hasil Pilkada DKI terakhir ini yang dimenangkan oleh Jokowi-Ahok yang diluar ekspektasi kita selama ini, bahwa semakin banyak partai koalisi besar yang bergabung maka semakin besar peluang pasangan calonnya yang dipilih tapi ternyata masyarakat sekarang mungkin sudah semakin "pintar" dibanding para ahli politik kita para elit-elit partai sehingga dapat memenangkan pasangan Jokowi-Ahok tanpa melihat SARA lagi.

Seperti kasus saya kemarin saya komentari , di http://politik.kompasiana.com/2012/09/18/ahok-memang-kafir-tetapi/ yang dibuat oleh Zuragan Qripix TM ,,saya melihat ada ketidakseimbangan komentar yang ada ,disana saya melihat kebanyakan yang lulus filter komentar kebanyakan yang menyudutkan yang tetap memilih pemimpin berdasarkan agamanya..memang sih kita sebagi Negara demokrasi tidak harus memilih pemimpin berdasarkan agama,,tetapi dalam Islam itu sendiri Agamaku adalah agamaku,agamamu adalah agamamu. Saya sempat berkomentar yang tetap tidak sependapat dengan kebanyakan kompasianer, disitupun saya sempat heran koq bisa-bisanya semua komentar yang ada kebanyakan komentar bernada memilih pemimpin berdasarkan agamanya,,tapi pastinya ada mungkin lebih banyak dari kompasianer yang berkomentar,,tapi koq sepertinya difilter oleh admin kompasiana sendiri, karena saya berapa kali mencoba mengcopy dan update komentar-komentar saya tapi koq tidak pernah dimunculkan.

Disinilah letak rasa ketidakpercayaan saya terhadap media yang satu ini,karena sepertnya ada keberpihakan yang seharusnya seimbang,, Apakah memilih pemimpin berdasarkan SARA itu salah..dilain pihak apakah jika kita tidak percaya 100 % Sistem Demokrasi itu salah????????

Disini saya mau bertanya pada admin, karena komentar komentar yang ada di postingan itu,,terlalu menyudutkan Islam,kebanyak saya lihat mempertanyakan,,ada yang komentar kenapa di negara kita Indonesia yang berbuat jahat seperti Korupsi, ataupun kejahatan lainnya di dominasi oleh umat Islam ya karena di Indonesia kan masyarakatnya mayoritas Umat Islam,,coba kita liat seperti Amerika, orang yang paling banyak mencuri orang apa? yang paling banyak membunuh seperti pada pemutaran Thriller Batman di Colorado orang apa coba??? yang banyak memperkosa orang apa coba????

Kita tidak sedang membicarakan SARA, tapi kita hanya ingin menyeimbangkan opini yang berkembang tentang Islam dan Muslim.

Semoga tulisan saya ini tidak disensor oleh admin kompasiana,,seperti nasib komentar-komentar saya yang terdahulu

Amiin...I'm Muslim not Terrorist>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>............................................!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun