Mohon tunggu...
Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi Mohon Tunggu... Penulis - Dedi Mulyadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis memberikan kontribusi bagi masyarakat , mencerdaskan masyarakat, tidak diperkenankan mengutip tulisan untuk komersial.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Catatan Tugas Panglima TNI Jenderal Andhika Perkasa

4 Desember 2021   21:10 Diperbarui: 5 Desember 2021   06:52 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Tentara  Nasional Indonesia dibawah Panglima TNI Andhika Perkasa berkomitmen,  akan memperbaiki penangan masalah Papua yang sudah berlangsung-bertahun-tahun.

Diketahui konplik bersenjata antara TNI-Polri dengan Kelompok Besenjata Kriminal (KKB), tak kunjung padam korban kedua belah pihak berjatuhan, bukan TNI-Polri saja yang gugur masyarakat sipil juga menjadi sasaran korban.

Selain masalah ganguan keamanan di Papua, Poso Sulawesih Tengah yang sudah sejak lama belum teselesaikan, konfilik diperbatasan Natuna yang melibatkan beberapa dinegara dikawsan regional , ini menanti penyelesain secara konfrehensif selaku Panglima TNI Jenderal Andhika Perkasa.

Kendati itu begitu, semestinya TNI mengurusi pertahanan, baru-baru ini menjadi perhatian publik atas pernyataan KASAD Jenderal Dudung Abdulah yang mengatakan berdoa pakai bahasa Indonesia saja sebab Tuhan bukan orang Arab.

Atas pernyataan yang kontraversial yang mengatakan berdoa menggunakan bahasa Indonesia saja sebab Tuhan bukan orang Arab, publik mempertanyakan kapasitas seorang Jenderal Dudung sudah diluar tugas pokoknya sebagai prajurit TNI, apakah itu memang ketidak tahuannya atas ucapannya.

Semua sama-sama tahu,  apalagi seorang muslim Tuhan bukan berwujud seperti manusia,  berarti analogi Jenderal Dudung Tuhan bukan berasal dari Arab tapi dari bangsa lain,  sangat berbahaya kalau pemahaman dia seperti itu.

Yang tidak kalah menjadi perhatian Publik sudah sering terjadi insiden bentrokan TNI-Polri,  belum lama  seorang TNI AD dengan Polisi Lalu Lintas, baku hantam yang terjadi di Ambon dan sempat videonya beredar di media sosial, dan  konflik terjadi di Mimika Papua antara anggota Pasukan Elite Angkatan Darat (Kopasus) dengan Pasukan Brimob Polri.

Berdasarkan informasi yang beredar, bentrokan bermula dari personal kompi Satgas Amole Kompi 3 berjualan rokok di lokasi pos RCTU Ridge Camp Mile 72, saat itu datanglah sejumlah pasukan Kopasus TNI AD membeli rokok kepada anggota Brimob.

Personil Kopasus tidak terima dengan mahal harga rokok yang akan dibeli, akhinya terjadi cekcok berujung bentrokan.

Perseteruan TNI – Polri bukan hal yang baru, sepertinya terus berulang sejak jaman  Orde Lama  (Orla) kerap terjadi bentrok sejak Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pemicunya katanya hal yang sepele dan salah paham,  apa iya masalah sepele dan salah paham,  bisa saja ego jiwa korsa kesatuan kedua belah pihak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun