Mohon tunggu...
Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi Mohon Tunggu... Penulis - Dedi Mulyadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis memberikan kontribusi bagi masyarakat , mencerdaskan masyarakat, tidak diperkenankan mengutip tulisan untuk komersial.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Larangan Mudik dan Gagalnya Komunikasi Publik

8 Mei 2021   20:10 Diperbarui: 8 Mei 2021   21:47 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Hari Raya Idul Fitri 1442 diramaikan larangan mudik, mudik biasa yang disebut pulang kampung  adalah tradisi masyarakat Indonesia tahunan menjelang hari Raya Besar Indonesia, salah satu hari Raya Lebaran umat Islam hampir setiap tahun berbondong-bondong mudik.

Akan tetapi untuk mencegah dan menekan penularan  Covid-19 pemerintah membuat kebijakan pelarangan  mudik, masyarakat yang sudah terbiasa merayakan hari Raya Idul Fitri bertemu sanak family nekat mudik,  sebab mudik bagian tidak terpisahkan dari masyarkat Indonesia.

Akibatnya banyak resiko yang dihadapi para pemudik yang akan keluar dari Jakarta dan sekitarnya,  dihalau dan diminta putar balik arah.

Sekiranya pemerintah konsisten mengeluarkan kebijakan larangan mudik diringi ketegasan dengan melarang warga asing masuk ke Indonesia,  kebijakan tersebut akan dipatuhi masyarakat.

Publik menilai larangan mudik tidak ada alasan lagi, mobilitas sudah tidak bisa dibatasi lagi,  mengingat pusat pembelajaan tidak dilarang, wisata lokal dibuka.

Kebijakan larangan mudik jika tidak ada ketegasan lainya akan gagal, masyarakat akan menolaknya, kendati pemerintah menurunkan ribuan aparat keamanan.

Seyogyanya jangan salahkan rakyat jika kebijakan pemerintah larangan mudik ditolak masyarakat, sebab masyarakat menilai tidak ada konsitensi komunikasi publik pelarangan mudik dengan kreteria yang jelas. (dm).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun