Mohon tunggu...
Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan suasta/menyukai jurnalistik/relawan kemasyarakatan

Sosbud, Politik, Agama/menulis berdasarkan data dan fakta

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Mengungkap Fakta yang Tersembunyi

13 Agustus 2022   10:05 Diperbarui: 13 Agustus 2022   10:13 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sedang ramai dimedia-media mainstrean maupun disosial media oknum  petinggi Polri menjadi tersangka atas meninggalnya Brigadir J, yang semula katanya ada tembak-menembak dirumah Dinas Kasdiv Propam Duren Tiga Jakarta Selatan.

Publik tidak mempercayai begitu saja, masa iya terjadi tembak menembak sesama polisi di Rumah Dinas Irjen Ferdi Sambo.

Alasan terjadi tembak menembak disanyaiir Brigadir J,  melakukuan pelecehan seksual pada keluarga Irjend Sambo Putri Candrawati.

Apresiasi dengan Presiden  Republik Indonesia Joko Widdodo bersama  Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo,  menjawab keraguan publik terhadap meninggalnya  Brigadir J, yang tidak wajar.

Polri membentuk tim khusus mengungkap kasus  kematian Birgadir J, publik ragu terjadi kasus baku tembak.

Banyak berseliwaran berita-berita liar dimedia sosial meragukan ada aksi baku tembak hingga meninggal Brigadir J.

Tim khusus yang dipimpin oleh Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono. Kemudian dibantu oleh Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Agung Budi Maryo, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, Kabaintelkam Polri Komjen Ahmad Dofiri, dan Asisten Kapolri bidang SDM Irjend Wahyu Widada.

Selain itu Polri mengerahkan unsur dari Divisi Propam yakni Biro Provos dan Panimal.

Tidak ada kebohongan yang sempurna kendati tertutup rapat dengan  skenario, dengan mengungkapkan kasuk Brigadir J, dengan accuntable dan profesional terungka,  tidak ada baku tembak dikediaman Irjen Sambo Duren Tiga Jakarta Selatan.

Akhinya dalang pembunuhan Brigadir J, terkuak, tidak ada kebohongan yang sempurna menutup fakta pembunuhan kendati nantinya  akan dibuktikan dipengadilan.

Menutupin kebohongan sejak dahulu sudah ada, sebut saja Nabi Yusup As disingkirkan dan dibuang oleh saudara-saudaranya dengan cara membuang kedalam sebuah lubang sumur, maka Saudara-saudara Nabi Yusup As, mengarang jalanya  cerita bahwa Nabi Yusup As, meninggal dimakan srigala saat mereka sedang asyik bermain dan berlarri (QS Yusup(12) : 17.)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun