Mohon tunggu...
Dedib wiliams
Dedib wiliams Mohon Tunggu... Administrasi - Goresan ide dan hati

Aku Percaya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kamar

24 Mei 2020   16:01 Diperbarui: 24 Mei 2020   21:27 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kamar berdinding bambu cincang.
Melekat gambar orang hebat di dinding itu
Kamar dengan lampu redup, bukan sengaja sedikit cahaya, namun agar tak ada yang tau seberapa besar menyembunyikan cita.

Dinding yang tergantung seragam SMA ada coretan evoria *Lulus* simbol bahagia sekaligus awal luka yg selamanya berbekas.. yah.. Melupakan luka sulit, sebab luka berbekas meski tak sakit lagi sesekali sakit kambuh.

Pada kamar aku menyimpan rahasia
Rahasi dalam setiap sudut kehidupan
Mencoba tegar dalam luka
Setiap waktu dan setiap helaan nafas
Hembusan nafas luka yang tertahan pada plafon kamar.

Ku coba membuka jendela kamar agar hembusan nafas dan tangis dibawa pergi oleh angin.... Namun rembulan yang kulihat semakin membuat luka menjadijadi..

Rembulan yang indah di malam gelap
Rembulan yang besar diantara bintang bintang yang banyak.. dan aku makin kecil dengan cita yang besar.... Kembali ku tutup jendela, lalu kurebahkan badanku dan tidur. Pada ranjang kamar yang memahami ku..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun