Mohon tunggu...
dedi s. asikin
dedi s. asikin Mohon Tunggu... Editor - hobi menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sejak usia muda

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pintu Surga Dibuka, Pintu Perbatasan Ditutup

8 Mei 2021   13:57 Diperbarui: 8 Mei 2021   14:04 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kemarin sore saya tidak dapat menahan rasa geli dan tertawa ngakak sendirian. Ada dua postingan WAG saya. Pertama dari rekan Weam Asikin di WAG Wartawan Pokja Kemenag berbunyi ; "Cina ke Indonesia bisa masuk, India ke Indonesia bisa masuk, kanapa dari Jatinangor ke Cibiru harus putar balik ? Aneh bin ajaib pemikiran bangsa kita sekarang".

Lalu yang satu lagi diunggah Profesor Ridhazia. Wartawan senior yang akademisi itu ternyata memiliki rasa komedian juga. Unggahanya begini :

"Bulan ramadhan sekarang ini begitu special, pintu surga dibuka, pintu perbatasan ditutup".

Hahaha, itu ketawa lepas saya sendirian. Untung lagi gak ada orang. Kalau enggak bisa disangka.......

Shohib-shohib itu tentu lagi mengkritisi kebijakan negara berkait pelarangan mudik lebaran tahun ini, dengan cara "sersan", serius tapi santai.

Mau dengar komentar serius? Oke. Yang ini datang dari Profesor Faizal  Basri. Dia itu ekonom tulen lho. Guru Besar Ekonomi  Universitas Indonesia. Tengok aja maaf-maaf kata,  kepala nya juga udah botak.  Salah satu ciri profesor kan?

Dalam catatan pak Profesor, hari Rabu 6 Mei 2021 ada 171 orang Tenaga Kerja Asing dari Cina masuk Indonesia. Kata dia, sejak Maret lalu telah ada 2.513 TKA CINA yang dengan mudah sudah masuk. Mereka akan bekerja di proyek-proyek kerja sama Indonesia dan Cina.

Bagi Prof Faizal, ini bukan hanya sekedar ancaman meluasnya fandemic covid19 semata.  Ini mah sudah menyangkut soal ekonomi, soal isi perut bangsa sendiri. Kesempatan kerja bagi Tenaga kerja domestik menjadi tertutup.

Undang-Undang Cipta Kerja yang dipaksakan itu pada kenyataanya tidak mampu memberi peluang kerja bagi angkatan kerja domestik. Imbasnya kepada pengangguran. Jumlah orang yang "melongo" belum punya kerja alias nganggur  bertambah 18,3 %. Mereka kebanyakan kelompok melineal. Lulusan SMA, SMK, D3 dan S1.

Dari segi keamanan mereka berpotensi sebagai calon radikalis dan teroris. Tengoklah yang terjadi di Timur Tengah.

Ini pemerintah sedang menggali kuburan sendiri, pungkas profesor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun