Menurut Fachru, selain memperbaiki dan memeratatakan perbaikan ekonomi secara adil,  juga memperbaiki  sistim pendidikan merupakan cara yang baik untuk mengendalikan radikalisme dan terorisme.
Panglima perang melawan terorisme adalah Presiden. Pak Jokowi memang sudah kebelet amat ingin menghapus penyakit masyarakat yang satu ini. Tapi tentu tak hanya dengan anggapan bahwa mereka adalah kelompok masyarakat yang ingin melakukan  perubahan totalitas dengan cara revolusi seperti anggapan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Lalu menganggap mereka musuh semata. Menanggulanginya,  dikejar ditangkap dan masukin penjara. Bukan cuma itu.  Tapi hal  komprehensif harus  dilakukan.
Percepatan pembangunan ekonomi dan menata sistim pendidikan seperti pendapat Jendral Fachru, adalah hal yang selayaknya cepat  dilakukan. Kita harus segera menjadi bangsa yang maju dan berkembang.  Bukan lagi bangsa yang terus-terusan  sedang  berkembang,  yang masih sedang mencari bentuk.  Kalau begini terus,  yang akan  terjadi negeri kita akan  terus  gaduh dan gonjang ganjing . *