Mohon tunggu...
dedi s. asikin
dedi s. asikin Mohon Tunggu... Editor - hobi menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sejak usia muda

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Si Opid Makin Menakutkan

1 Maret 2021   17:19 Diperbarui: 1 Maret 2021   17:36 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Saya tidak mau terlibat terlalu jauh pada perdebatan yang tak berujung itu. Pada kegaduhan pasca terjadi kerumunan publik mewarnai kunjungan presiden Jokowi di NTT.

Saya tidak mau bilang setuju pada polemik bak berbalas pantun antara yang protes atau yang membela kerumunan di NTT. Lalu ada yang menggugat ketidakadilan antara memolisikan Habib Riziek dan membiarkan pak Jokowi tanpa disentuh hukum.

Saya tahu, itu dilakukan sejumlah pengamat politik, para politisi. Bahkan, apakah resmi atau baru, pendapat pribadi protes itu juga keluar dari pimpinan MUI dan organisasi Islam besar Muhammadiyah.

Saya juga mendengar atau membaca di seantero mimbar umum sahutan yang diunggah pihak istana. Ada yang melakukannya dalam fungsi resmi sebagai pejabat di istana, sebagai pembantu presiden, ada juga yang dilakukan oleh orang orang pinggiran, yang ditengarai sebagai buser-buser kekuasaan. Katanya mereka itu "tentara bayaran" untuk melakukan serangan balik lewat media media atau mengumbar ancaman melalui perangkat IT.

Wallahu alam. Saya tidak punya bukti otentik. Itu cuma katanya, katanya.

Tetapi yang saya konsern, yang saya takutkan adalah output dari kejadian itu. Akibat dari kerumunan itu terhadap paparan baru penyebaran virus covid 19.

Hari ini 28 Februari 2021, saya memelototi laporan harian Satgas Nasional Penanggulangan virus galak itu. Pada hari ini jumlah yang positif ditubruk si Opid ada 8.232 orang. Jumlah itu melengkapi seluruhnya menjadi 1.329.074 orang. Memang yang sembuh lumayan banyak sekitar 1.136.064 (85,5%). Tapi yang masih mengerang kesakitan di rumah sakit atau di tempat isolasi masih ada 157.039 (14,5%).

Yang lebih membuat hati kecut adalah jumlah orang yang sudah dijemput maut ada 35.985 orang. Berbagai upaya dilakukan mulai preventif atau pencegahan. Prinsip 3 M, Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci tangan. 

Melakukan pengobatan terhadap yang positif terpapar, serta memberikan vaksin, sepertinya belum membuat kapok virus itu. Ratusan trilyun telah dikeluarkan dari kocek negara. Untuk vaksinasi saja, ibu Menlu menyiapkan anggaran Rp. 54, 4 trilyun. Belum anggaran bantuan sosial yang meski sebagian dirasuah para penyelenggara, ada memang yang sempat tersampaikan kepada masyarakat.

Di atas semua itu, ada pula pukulan telak terhadap perkembangan ekonomi kita. Pertumbuhan ekonomi terjun bebas menyentuh titik paling nadir. Minus. Akhir kwartal III tahun 2020, pertumbuhan ekonomi itu menclok di angka minus 2,47 %. Ada ancaman resesi jika covid itu tak segera pergi.

Opid juga telah meluluh lantakan budaya kita. Peradaban kita dipaksa berubah dari kebiasaan. Salaman hampir tak pernah dilakukan. Cara salaman baru dengan mengadukan tinju atau sikut, rasanya itu malah jadi sebuah lelucon. Apalagi cipika cipika, jadi sebuah hal tabu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun