Mohon tunggu...
Dede Rudiansah
Dede Rudiansah Mohon Tunggu... Editor - Reporter | Editor | Edukator

Rumah bagi para pembaca, perenung, pencinta kopi, dan para pemimpi yang sempat ingin hidup abadi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Hujan: Negeri di Ujung Tahun (Sebuah Refleksi)

5 Februari 2023   06:00 Diperbarui: 7 November 2023   18:09 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negeri di Ujung Tahun (Sebuah Refleksi)

Di hari ke tujuh bulan kemarau. Di lingkaran tahun yang temaram. Aku lihat semerbak serbuk sari melayang di udara. Nampak berwarna gelap, meraba-rabai waktu dari bunga yang gugur.

Aku bertemu tuan pagi ini. Berkeris, berjubah, Sri Rajasa Bathara Amurwabhumi. Tuan tebarkan sumpah keramat sang Gandring. Pada ubun-ubun bangsa reraja, yang sibuk memutar-mutar gasing.

Dan kini karenanya, lihatlah, hutan-hutan berhiaskan bunga api. Menebar kelabu, persis Toba, Krakatau, Tambora tempo lalu.

Wakil-wakil dituntut rajanya sendiri, abu-abu padahal mereka. Lho, antara wakil dan raja kini rupanya kian rancu kok.

Sedang di Olimpus, Zeus dibikin bingung dan hanya mampu berujar: "tenang semuanya, tenang, semuanya baik-baik saja, kok."

Sedang, soal yang duduk dan yang diduduki pun, dari barat ke timur, dari utara ke selatan, dari musim ke musim, tidak pernah usai.

Siklus sukses sudah tuan...

Aku bertemu hujan pagi ini. Biarkanlah aku menyambutnya. Melepaskan segala penat bulan kemarau dan tenggelam dalam gemerisiknya. Menjadikannya tembang penenang sukma, dan pelipur rindu yang lara.

Aku mencium rahmat-Nya yang semerbak. Pada serbuk sari yang dicium hujan.  Aku melihat kehadiran-Nya. Pada pohon-pohon yang mulai berkilau dan pada hati yang mulai rasakan damai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun