Mohon tunggu...
dede nurjanah
dede nurjanah Mohon Tunggu... Lainnya - Baarokallah

Happy writing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Phobia Kaum Adam dan Hawa

27 September 2021   13:29 Diperbarui: 27 September 2021   13:55 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Salam Literasi sahabat terkasih

Sudah tidak asingkah mendengar kata phobia?" terutama kaum hawa, yang lebih dominan mengalaminya. Iyaps..., benar, phobia adalah suatu kecemasan, rasa takut berlebih terhadap sesuatu benda, barang atau binatang bahkan buah-buahan pun ada. 

Oiya, terhadap sayuran, mie instan  juga ada lho...

Namun ada pula yang lebih berbahaya yaitu phobia terhadap pasangan rumah tangga. Namun sebelumnya saya akan bercerita tentang pria yang phobia karena kecoak. 

Adakah saudara, tetangga atau teman anda yang laki-laki yang mengalaminya?" 

Saya mempunyai saudara  teman dan tetangga yang phobia dengan buah durian, phobia dengan petai, buah rambutan, ular, ulat bulu, anjing, kucing, cicak, kecoak, kupu-kupu, belalang sembah, dan masih banyak lagi binatang terutama yang menjadi phobia kaum wanita. 

Kalau kalian, phobia terhadap apa?" Kalau phobia terhadap uang ada tidak ya...?" Heemmm.

Namun ada juga lho, kaum adam yang takut dengan kecoak, bahkan ketinggian. Lucunya lagi sampai membeli rumah dengan berlantai tujuh atau tujuh tingkat, agar tidak bertemu dengan binatang yang suka menyelinap dan terbang itu terutama di tempat lembab.

Awalnya  nama samaran "key"  menjual rumah kesayangannya itu di karenakan takut dan cemas berlebih terhadap binatang yang bernama kecoak. Pernah suatu ketika ia sedang menuju dapur sambil membawa piring yang masih tersisa nasi untuk meminta lauknya kepada sang isteri yang sedang menggoreng ikan.

Namun apa daya kecoak menghinggapinya dengan cepat terbang mengarah ke betis bagian bawah lalu meradang ke badan. Sontak saja, piring yang sedang di pegangnya di hempaskan begitu saja, hingga mengenai wajah sang isteri. 

Terkejut dan sakitnya si isteri menerima hadiah yang reflek tanpa di undang dari key, suaminya. Apa daya, mungkin sudah jalan garis hidupnya, isterinya pun selang beberapa hari meminta di pulangkan ke pada orang tuanya di desa. Alias minta pisahan karena luka di wajah bekas gambaran piring yang membekas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun