Mohon tunggu...
Deden
Deden Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Mau upload tugas di sini :)

Selanjutnya

Tutup

Nature

Ekosistem Terumbu Karang di Perairan Kecamatan Selat Nasik, Kabupaten Belitung

28 Maret 2019   22:30 Diperbarui: 28 Maret 2019   22:56 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada umumnya, ekosistem terumbu karang terdapat pada perairan Indonesia selaras dengan melintangnya garis khatulistiwa. Biasanya perairan atau laut dekat dengan pesisir yang biasa disebut dengan pantai. 

Menurut Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007, wilayah pesisir merupakan wilayah peralihan antara ekosistem daratan dan laut yang ditentukan oleh 12 mil batas wilayah ke arah perairan dan batas kabupaten/kota kea rah pedalaman. Sedangkan menurut Poernomosidhi (2007) wilayah pesisir mempunyai karakteristik khusus sebagai akibat interaksi antara proses-proses yang terjadi di daratan dan di lautan.

Wilayah pesisir meliputi bagian daratan yang kering maupun terendam air, seperti peristiwa pasang surut. Kemudian meliputi bagian lautan yang dipengaruhi oleh proses-proses alami yang terjadi di darat, seperti sedimentasi dan aliran air tawar. 

Pada kedua bagian tersebut, hiduplah ekosistem-ekosistem di dalamnya, seperti ekosistem mangrove, ekosistem estuaria, ekosistem padang lamun, dan ekosistem terumbu karang. Ekosistem terumbu karang sendiri memiliki banyak manfaatnya, dimana sebagai benteng pertahanan pertama dari ombak-ombak yang mengalir sangat deras.

Ekosistem terumbu karang di Indonesia dalam keadaan rusak. Kerusakan terumbu karang mencapai 60%, dimana 30,76% terumbu karang di 1.076 lokasi dalam kondisi rusak berat dan kondisi rusak sedang 30,90%, serta sisanya 26,95 persen masih dalam kondisi baik. Dan hanya 5,58% terumbu karang dinyatan dalam kondisi sangat baik. 

Penanganan dari kondisi tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui programnya menetapkan target 20 juta hektar kawasan konservasi ekosistem pesisir sampai dengan tahun 2020.

Hal ini menyatakan kepada setiap daerah yang memiliki wilayah pesisir untuk berkontribusi melakukan perlindungan yang lebih baik terhadap ekosistem wilayah pesisir. Salah satu wilayah di Kabupaten Belitung yang memiliki banyak daerah pesisir yang sangat cocok bagi eksosistem terumbu karang yang melimpah adalah Kecamatan Selat Nasik. 

Berdasarkan survei P2O LIPI 2007, bahwa eksositem terumbu karang di Kecamatan Selat Nasik tergolong dalam kondisi baik dengan persentase antara 46,9% sampai 91,5% (Sjafrie, 2007). Dengan luasan terumbu karang yang terdapat di Kecamatan Selat Nasik mencapai 4.114,82 Ha, dengan persebarannya terdapat di Pulau Aji, Pulau Aur, Pulau Baka, Pulau Bangkai, Pulau Batudinding, Pulau Bayan, Pulau Buntar, Pulau Cina, Pulau Gresik, Pulau Kalangbau, Pulau Mendanau, Pulau Naduk, Pulau Panjang, Pulang Piling, Pulang Sebungkok, Pulau Sekuntai, Pulau Selemar, dan Pulau Sepindang (Nurul, 2009).

Ekosistem terumbu karang di Kecamatan Selat Nasik dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan laut, dimana faktor-faktor tersebut membantu ekosistem terumbu karang tetap tumbuh dan berkembang. Faktor-faktor lingkungan laut yang mempengaruhi perkembangan ekosistem terumbu karang seperti tingkat kejernihan air, kuat arus air laut, salinitas atau kadar garam, serta suhu yang terdapat di perairan tersebut. 

Tingkat kejernihan air dapat dipengaruhi oleh partikel yang tersuspensi antara lain akibat dari pelumpuran dan berpengaruh terhadap jumlah cahaya yang masuk ke dalam laut. Sementara cahaya sangat diperlukan oleh zooxanthella yang berfotosintesis dan hidup di dalam jaringan tubuh terumbu karang.

Arus membawa oksigen yang dibutuhkan hewan-hewan terumbu karang. Kekuatan arus mempengaruhi jumlah makanan yang terbawa pada arus tersebut, dan mempengaruhi juga kecepatan pertumbuhan terumbu karang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun