Mohon tunggu...
Deden Arifin
Deden Arifin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manusia Yang Bebas

Saya adalah manusia yang bebas dan selalu ingin bebas, tidak terikat dan tidak mengikat. Saya adalah diri saya sendiri, apa yang saya ingin lakukan akan saya lakukan, tidak ada yang melarang, karena saya ingin melampaui dunia dengan cara saya sendiri. 49.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Dampak Covid-19 terhadap Perekonomian Jawa Barat dan Cara Menanganinya

24 Juni 2021   16:19 Diperbarui: 24 Juni 2021   16:26 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Corona Virus Deases atau covid19 sudah hampir setahun menyebar di Indonesia, salah satunya di Jawa barat. Covid 19 ini sudah memberikan banyak sekali perubahan di berbagai aspek kehidupan, terutama pada aspek perekonomian Jawa barat.

Dampak dari covid 19 terhadap Ekonomi Jawa Barat menjadi Minus 2,44 Persen di 2020.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mencatat pertumbuhan ekonomi (PDRB) Jawa barat di 2020 terkontraksi minus 2,44 persen atau menurun dibanding tahun 2019 yang mencapai sebesar 5,07 persen. Hal ini dikarenakan pandemi covid-19 yang menurunkan ekonomi di Indonesia.

Dampak dari covid 19 juga membuat turunnya permintaan pasar, salah satunya di semua industri otomotif Jawa barat yang menurunkan kapasitas produksinya menjadi 40%.

Selain itu Covid 19 juga berdampak pada sosial, akibat dari pandemi ini yaitu merenggangnya interaksi sosial antar masyarakat pada beberapa bulan terakhir. Hal ini dipicu karena adanya penerapan social distancing dan pembatasan kegiatan masyarakat untuk beraktifitas dari rumah.

Sedangkan dampak untuk sektor lingkungan, perkotaan terasa semakin bersih sehingga mengurangi beban pencemaran di perkotaan. Hasil pemantauan kualitas air sungai Citarum pada masa pandemi menunjukkan beban pencemaran dari industri berada dibawah ambang batas dengan adanya penurunan aktivitas industri. Sedangkan pencemaran domestic berada diatas baku mutu karena meningkatnya aktivitas di rumah.

Selain di subsektor industri otomotif, subsektor elektroni, tekstil dan produk tekstil (TPT), dan alas kaki juga terdampak negatif. Sedangkan pada subsektor kimia, farmasi, dan komunikasi terdampak positif.

Hal tersebut terjaddi karena adanya keterbatasan dalam pergerakan yang menyebabkan aktivitas ekonomi menjadi menurun, lalu kemudian menjadikan angka pengangguran dan kemiskinan menjadi naik.

Berdasarkan data pada 5 Mei 2020, 14.029 orang terkena PHK dan 61.084 orang terdampak dirumahkan. dari keduanya hampir semua berasal dari subsektor industri TPT. Oleh karena itu, angka kemiskinan di Jawa Barat pada tahun 2020 diperkirakan akan mencapai kisaran 4,3 juta-5,6 juta, naik dari tahun 2019 yang berada pada angka 3,3 juta.

Dilihat dari hal tersebut, covid 19 ini membuat perekonomian Jawa barat menurun dan sangat terpuruk, Lalu apakah ada cara untuk memulihkan perekonomian Jawa barat sehingga menjadi pulih kembali?

Menurut kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Herawanto membeberkan lima kunci untuk mendorong pemulihan ekonomi Jawa Barat dan berbagai daerah lainnya. Salah satunya adalah memperkuat positif mindset terhadap pemulihan ekonomi itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun