Mohon tunggu...
Dede Agustina
Dede Agustina Mohon Tunggu... Mahasiswa - dedeagustina

KKN Tim II Undip 2021

Selanjutnya

Tutup

Nature

Produktif di Masa Pandemi, Mahasiswa Undip Gencarkan Penyuluhan Pembuatan Disinfektan Alami dan Pembuatan Detergen Cair Ramah Lingkungan

31 Juli 2021   23:00 Diperbarui: 1 Agustus 2021   13:29 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Produk Disinfektan Ekstrak Daun Sirih dan Cuka

Semarang (31/07)-Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Periode 30 Juni - 12 Agustus 2021 di Kota Semarang maupun di kampung halaman  masing-masing. Kuliah Kerja Nyata (KKN) kali ini di laksanakan secara individu dengan mengangkat tema mengenai “Sinergi Perguruan Tinggi dengan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Melalui Kegiatan Kuliah Kerja Nyata”.

Dede Agustina, Mahasiswa Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Matematika UNDIP yang dibimbing oleh dosen pembimbing lapangan Dr. Ir. Sutarno. , M. S melaksanakan KKN di Desa Jangli, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah. Program KKN Pertama yang diusulkan adalah “ Sosisalisasi Pembuatan Disinfektan Homemade dari Ekstrak Daun Sirih dan Cuka”. Program kegiatan dilaksanakan pada hari Senin tanggal 12 Juli 2021. Sedangkan Program yang kedua adalah “ Sosisalisasi Edukasi Pembuatan Detergen Cair Ramah Lingkungan dan Cara Mencuci Pakaian Pasien COVID-19 Yang Benar Sesuai Protokol”. Program kegiatan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 28 Juli 2021.

Kota Semarang merupakan salah satu dari banyaknya kabupaten/kota di Jawa Tengah yang masuk zona merah dan paling banyak yang terkonfirmasi kasus Covid-19.  Menurut Informasi Coronavirus (COVID-19) Semarang, data sampai 31 Juli 2021 dikonfirmasi sebanyak 80.620 kasus terkonfirmasi, 73.653 kasus sembuh dan 5.915 kasus meninggal. Kasus  COVID-19 kian makin meningkat sehingga diberlakukan PPKM ( Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat sejak tanggal 3 juli sampai 20 juli 2021 oleh Pemerintah Kota Semarang, dan naik level 4 hingga tanggal 2 Agustus. Berdasarkan data diatas dilihat bahwa masih sangat tingginya kasus Covid-19 di Semarang, maka sangat diperlukan peran masyarakat dalam menjaga pola hidup dan kebersihan, sebagai langkah pencegahan meningkatnya kasus Covid-19 ini.  Selain itu, kita juga perlu mendorong masyarakat untuk lebih produktif dan kreatif di tengah pandemi, tetapi tetap aman.

  • Program Pertama : “Sosisalisasi Pembuatan Disinfektan Homemade dari Ekstrak Daun Sirih dan Cuka”

Dalam menjaga kebersihan dimasa pandemi sangat penting untuk selalu mencuci tangan dengan sabun atau pemakaian Handsanitizer untuk menjaga kebersihan tangan kita, dan menyemprotkan disinfektan untuk membersihkan benda-benda disekeliling kita. Maka dari sini diadakan program dengan tujuan untuk ikut mengurangi penyebaran Covid-19 dengan mengajarkan kepada Masyarakat cara membuat disinfektan mudah homemade dari “Daun Sirih dan Cuka”. Disinfektan ini dibuat dari bahan yang mudah diperoleh didapur dan di lingkungan rumah. 

Dalam Program ini mahasiswa juga melakukan edukasi mengenai bagaimana cara menjaga kebersihan di masa pandemi terutama dengan mengaplikasikan disinfektan, serta cara pembuatannya dalam bentuk panduan dan penjelasan video kepada masyarakat. Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan disinfektan ini adalah cuka dan daun sirih, cuka mempunyai sifat asam (memiliki pH rendah) dan memiliki kandungan asam asetat, sehingga bisa menghambat berkembangbiaknya mikroorganisme termasuk diantaranya virus. Sedangkan daun sirih sendiri memiliki aktivitas anti bakteri, dan antiseptic sehingga jika dikombinasikan akan sangat sinergis dan efektif. Dalam setiap pembuatan 100 mL disinfektan diperlukan 65 ml air ekstrak daun sirih ( dari +- 50 lembar daun sirih di rebus dalam 1 liter air) dan 35 ml cuka makan. Bisa juga dengan memperhatikan perbandingan estrak daun sirih dan cuka sebanyak 2:1. Disinfektan ini dikemas dalam botol praktis, sehingga dapat dibawa kemanapun dan bahan yang digunakan lebih alami.

  • Program KKN ke 2 : “ Sosisalisasi Edukasi Pembuatan Detergen Cair Ramah Lingkungan dan Cara Mencuci Pakaian Pasien COVID-19 Yang Benar Sesuai Protokol ”

Menjaga kebersihan dimasa pandemi sangat penting termasuk kebersihan pakaian yang kita pakai, sehingga kita perlu tahu bagaimana cara mencuci baju yang benar di masa sekarang ini. Program kali ini juga mahasiswa melakukan edukasi mengenai cara mencuci pakaian yang benar untuk pasien Covid-19. Pandemi bukan menjadi alasan kita untuk bermalas-malasan tetapi harus tetap produktif.  Program dengan tujuan mendorong masyarakat untuk lebih produktif salah satunya dengan sosilalisasi membuat detergen ramah lingkungan agar masyarakat mampu membuat  secara mandiri dirumah dan bahkan dapat menjadi produk usaha. Dengan Menggunakan detergen ramah lingkungan kita juga bisa ikut serta dalam menjaga kebersihan lingkungan air, dengan beralih menggunakan detergen yang biodegradable. Detergen yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari biasanya memiliki efek yang beracun terutama dari surfaktan yang non biodegradable dimana limbahnya bisa mencemari dan menurunkan kualitas air. Namun pada program kali ini, bahan utama yang digunakan dalam pembuatan detergen ini adalah MES (Metil Ester Sulfonat) sebagai surfaktan. MES merupakan surfaktan yang ramah lingkungan dengan bahan dasar nabati yaitu Minyak Kelapa. Keunggulan MES diantaranya dapat diperbaharui, biodegradable, dan pada kondisi air sadah kinerja produk lebih baik dan lebih ramah lingkungan. Bahan lain yang digunakan sebagai pelengkap yaitu air, garam ( sebagai pengental ), foam booster, pewarna, pewangi dan bisa juga ditambahkan citric acid.

Gambar 2. Produk Detergen Cair Ramah Lingkungan
Gambar 2. Produk Detergen Cair Ramah Lingkungan

Kedua program ini dilaksanakan di Desa Jangli, Tembalang RT 006/ RW 002 bersama warga sekitar, namun karena kondisi Covid-19 semakin memburuk sehingga hanya di hadiri beberapa warga saja. Selanjutnya dilakukan pembagian produk disinfektan dan detergen serta buku panduan pembuatan kepada masyarakat. Mahasiswa juga menyediakan video tutorial pembuatan produk  yang di bagikan di link youtube untuk disebarluaskan kepada warga melalui grup Whatsapp. Dengan adanya program tersebut  Mahasiswa mengharapkan dapat memperluas wawasan masyarakat mengenai alternatif pencegahan COVID-19 dengan membuat cairan disinfektan secara mandiri. Program pembuatan detergen ini juga dapat memperluas wawasan masyarakat mengenai ide usaha dimasa pandemi ini. Selain itu edukasi cara mencuci pakaian pasien Covid-19  diharapkan membuat masyarakat paham mengenai bagaimana cara mencuci pakaian yang benar jika salah satu anggota keluarganya ada yang harus isoman di Rumah.  Masyarakat juga diharapkan menjadi lebih waspada di masa pandemi ini dan tetap selalu menjaga kebersihan dan protokol kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun