Mohon tunggu...
D. Deva Permana
D. Deva Permana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi - Universitas Islam Nusantara

Menulis Artinya Bernapas Secara Bebas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Realita Ruang Virtual dan Ruang Nyata

24 Februari 2021   16:54 Diperbarui: 24 Februari 2021   17:13 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Beberapa orang mungkin lebih menyukai hidup di ruang virtual, menjalin silaturahmi mencari teman bahkan hampir semua aktivitas sehari-hari nya hanya dihabiskan di ruang virtual, namun apakah hal demikian baik bagi kita? Perkembangan kehidupan sosial? Atau bahkan mengancam menghapus ruang nyata?

Saya menemukan keanehan, di mana seseorang mempunyai banyak teman di ruang virtualnya, namun berbanding terbalik dengan keadaan di ruang nyatanya, hal ini membuktikan bahwa dirinya hanya mempunyai banyak teman di ruang virtual saja, di ruang nyata nol besar.

Yang ingin saya sampaikan di sini, bahwa ruang virtual dan ruang nyata, adalah dua ruangan yang sama-sama akan kita tempuh, mau tidak mau sipatnya mengalir, yang ingin saya tekankan adalah kita tidak perlu memilih ruang mana yang harus kita pilih, namun keduanya harus berjalan seimbang, jangan sampai di ruang virtual kita mempunyai banyak teman hingga ribuan tapi di ruang nyata sangat sedikit bahkan tidak punya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun